Kamis, 05 Juni 2008

SIBAYAK Mountain


Bagi para pendaki gunung di Sumatera utara (Sumut), mendaki gunung Sibayak merupakan salah satu pilihan yang menyenangkan. Rupanya, selain namanya cukup terkenal di Sumut, Sibayak juga menjadi "gunung incaran" para pendaki. Bak seorang Bidadari, nama Sibayak harum bagaikan bunga.

Selain nama yang disandang Sibayak cukup terkenal, gunung yang dimilikinya-pun tidak kalah megah dari pengunungan api lainya. Panorama yang tersebar tiada henti disepanjang pendakian menuju puncak turut mengingatkan kita akan kebesaran sang pencipta. Setiap kali orang mendengar nama Sibayak pasti yang terpikir dalam benak mereka adalah kemegahan dan ketersohoran nama gunungnya sampai ke penjuru bumi. Bahkan nama dari salah satu "Hotel berbintang empat" di kota Berastagi, bernama 'Hotel Sibayak.' Sepertinya nama Sibayak mempunyai kebanggaan dan keindahan tersendiri bagi yang menyandangnya.


Puncak Sibayak

Siapapun akan mengakui keindahan puncak sibayak, bila berada di puncaknya yang berketinggian 2.094 Meter.dpl sambil menyaksikan Sunrise (Matahari terbit) dari sana. Bagi yang ingin menyaksikan sunrise, diupayakan agar beranjak dari kaki gunung sekitar pukul 02.00 dini. Hampir mencapai puncak, ditemui aliran air dingin nan jernih. Airnya yang jernih mengalir disela-sela bebatuan yang ditumbuhi lumut yang mengalir dari puncak Sibayak. Berada dipuncak, suasana alam begitu memukau, apalagi terpancar keindahan kerlap-kerlip lampu-lampu desa di sekitar kaki gunung, bila malam cerah. Ditambah lagi jejeran pengunungan Bukit barisan yang pesonanya begitu melengkapi kesempurnaan alam.



Pesona alam ini tidak mengaburkan kondisi puncak sibayak yang sudah porak-poranda karena letusan beberapa waktu silam. Dinginnya udara pegunungan dan gelapnya langit bertaburkan ribuan bintang di puncak malah menciptakan suasana alam yang berbeda, seakan membawa kita berhayal tentang permukaan di bulan, karena yang ditemui disana hanyalah pasir, batu-batuan dan kerikil. Berada di puncak, biasanya pendaki berupaya mencapai salah satu puncak tertinggi Sibayak yang bernama "Takal kuda," diambil dalam bahasa karo yang artinya "Kepala kuda." Puncak Sibayak berada di titik koordinat 97°30'BT dan 4°15'LS. Gunung yang masuk dalam tipe gunung berapi yang masih aktif dengan stato (berlapis) mempunyai uap panas, dari kondisi ini masyarakat menganggap puncak dan kawah gunung tersebut menyimpan sejuta misteri.

Kawah Unik


Selain puncak, daerah kawah tidak kalah uniknya. Selain disekitar kawah ditemukan batu cadas, kawah belerang yang luasnya 200 x 200 meter memiliki solfatara yang senantiasa menyemburkan uap panas. Untuk mengabadikan aktivitas kawah pendaki berlomba-lomba menuruni kawah. Dari kawah akan ditemukan sejumlah keunikan yang dimiliki oleh Sibayak yang amat jarang ditemukan di pegunungan lain. Biasanya kawasan landai di daerah pinggiran kawah dijadikan untuk mendirikan Bivak (Tenda) untuk beristirahat melepaskan lelah seusai mendaki. Biasanya, malam Minggu dan hari libur merupakan musim pendakian ke puncak, dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Gunung Raja

Untuk itu amatlah pantas apabila gunung Sibayak dijuluki sebagai "Gunung Raja" arti kata Sibayak ialah "Raja" Konon Tanah karo diperintah oleh 4 Raja (Sibayak). Keempat dari kerajaan itu ialah Sibayak lingga, Sarinembah, Suka, Barusjahe dan Kutabuluh.

Status Sibayak

Gunung Sibayak yang berketinggian 2.094 m.dpl secara administratif masuk dalam kabupaten Karo di Sumut. Hutan gunung ini masuk dalam hutan lindung berupa hutan alam pengunungan, yang tergabung dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan Tahura ketiga di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 48 Tahun 1988 tanggal 19 Nopember 1988. Pembangunan Tahura ini sebagai upaya konservasi sumber daya alam dan pemanfaatan lingkungan melalui peningkatan fungsi dan peranan hutan. Hutan gunung yang masih alami tersebut tergabung dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA) bagi masyarakat disekitar gunung dan hutan.

Route pendakian Sibayak

Untuk mencapai puncak gunung Sibayak, pendaki dapat memasuki tiga pintu rimba dengan menelusuri jalan setapak melalui hutan belantara tropis dan tebing curam, yang ditemui disepanjang kiri-kanan pendakian. Pintu rimba sibayak melalui, Desa Raja Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda kira-kira 500 meter dari kota berastagi. Ketiga-jalur dapat dicapai dengan angkutan umum dari kota Medan. Jalur 54 atau sering disebut jalur "Aqua" lebih dikenal dengan medan yang cukup menantang. Kalau ingin tiga jam mencapai puncak melalui jalur desa Raja Berneh, yang berlokasi sekitar 7 km dari jalan raya Medan - Brastagi. Di desa Raja Berneh ditemukan pemandian air panas Lau Sidebuk-debuk atau Hot Spring. (Ricky_Jo)


Beberapa Potensi Sibayak

Hot Spring

Lau debuk-debuk (Hot Spring), atau sering disebut pemandian air panas merupakan salah satu potensi wisata yang sangat menarik disekitar kaki gunung sibayak. Pemandian air panas merupakan hasil aktifitas alam gunung sibayak dimasa lampu. Mata airnya bersumber dari perut bumi mengandung unsur belerang, dan dapat mengobati penyakit gatal-gatal dan dapat dijadikan sebagai pengganti mandi sauna. Objek wisata ini terletak di desa Semangat gunung, dahulu, hanya beberapa meter dari jalan setapak menuju pintu rimba.

Mata air panas muncul melalui retakan dari aliran lava di daerah selatan lereng gunung api Sibayak. Mata air panas ini kemudian ditampung didalam kolam. Pemandian air panas ini dikelolah oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Karo) dengan masyarakat setempat. Sebagian pendaki memanfaatkan kolam air panas ini untuk berendam membersihkan diri dan menyegarkan tubuh sekembali dari puncak. Jarak dari kota berastagi ke objek wisata kira-kira berjarak 10 km dapat ditempuh dengan bus umum atau pribadi.

Air Pengunungan AQUA

Potensi sumber air dingin didaerah gunung api dimanfaatkan untuk kebutuhan air untuk masyarakat setempat. Sumber air pengunungan yang dikenal dengan Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK) yang dikenal dengan "AQUA" merupakan air pengunungan yang sejuk dan segar, air pengunungan yang mengalir dengan sendirinya inilah digunakan sebagai bahan baku minuman mineral Aqua. Pabrik Aqua terletak di desa Daulu, hanya berjarak beberapa meter dari penatapan jagung rebus. Minuman air sumber pengunungan (Mountain spring water) lahir pada tanggal 23 Pebruari 1973. Nama AQUA diambil dari bahasa Yunani sante par AQUA, artinya kesehatan melalui terapi air. Air mineral selain berfungsi menjaga kelembapan dan kecantikan kulit juga teruji menyegarkan tubuh.

PLTP

Objek lokasi pemboran panas bumi terletak di desa Semangat gunung, dikaki gunung Sibayak. Panas bumi dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik. Saat ini, penggunaan panas bumi meningkat secara besar - besaran, karena energi panas bumi dianggap bersih lingkungan. Listrik yang dihasilkan dari uap panas bumi memberikan energi yang bebas polusi pada atmosfir ataupun pada air, bahkan tidak mengandung radioaktif. Objek wisata Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) biasanya dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswa dan para ilmuwan dari dalam dan luar pulau Sumatera untuk meneliti. Sumber mata air panas yang mempunya temperatur lebih tinggi dari 300°F (150°C) digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Untuk sumurnya yang bertemperatur rendah digunakan untuk menghangatkan rumah, mengawetkan makanan, kayu, pengembangan benih ikan dan penyediaan air untuk masak untuk mandi.

Copyright By www.altoginting.blogspot.com

Senin, 19 Mei 2008

Rumah Siwaluh Jabu Tinggal Kenangan

Dengan maraknya pembangunan dengan struktur modern sekarang masyarakat telah jauh meninggalkan yang namanya rumah adat. bahkan untuk sekedar merawatnya pun sudah jarang ada pihak yang turut serta.
Disini saya akan sekedar membahas tentang rumah adat karo yang semakin ditinggalkan, agar para generasi karo tidak lupa akan asal-usul bangunan budayanya.



--------------------------------------------------------------------------------

Pada masyarakat suku Batak karo maupun batak lainnya, siklus kehidupan seseorang dari lahir kemudian dewasa, berketurunan sampai meninggal, melalui beberapa masa dan peristiwa yang dianggap penting. Karenanya pada saat-saat atau peristiwa penting tersebut perlu dilakukan upacara-upacara yang bersifat adat, kepercayaan dan agama. Upacara-upacara tersebut antara lain upacara turun mandi, pemberian nama, potong rambut dan sebagainya pada masa anak-anak, upacara mengasah gigi, upacara perkawinan, upacara kematian dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Batak dikenal upacara memberi makan enak kepada orang tua yang sudah lanjut usia tetapi masih sehat, tujuannya untuk memberi semangat hidup agar panjang umur dan tetap sehat. Juga kepada orang tua yang sakit dengan maksud agar dapat sembuh kembali. Upacara ini disebut "sulang-sulang".

Meskipun kini sebagian besar penduduk sudah memeluk agama Islam atau Kristen, tapi kepercayaan lama yang bersifat animistis masih terlihat dalam upacara-upacara yang dilakukan. Misalnya upacara memanggil roh leluhur ke rumah keluarga yang masih hidup dengan perantaraan Sibaso atau dukun wanita. Sibaso nanti akan kemasukan roh, sehingga setiap ucapannya dianggap kata-kata leluhur yang meninggal. Di daerah Batak Toba upacara ini disebut "Sigale-gale".





--------------------------------------------------------------------------------

Rumah adat Siwaluh Jabu, rumah adat Batak Karo. Rumah ini bertiang tinggi dan satu rumah biasanya dihuni atas satu keluarga besar yang terdiri dari 4 sampai 8 keluarga Batak. Di dalam rumah tak ada sekatan satu ruangan lepas. Namun pembagian ruangan tetap ada, yakni di batasi oleh garis-garis adat istiadat yang kuat, meski garis itu tak terlihat. Masing-masing ruangan mempunyai nama dan siapa yang harus menempati ruangan tersebut, telah ditentukan pula oleh adat. Urutan ruangan dalam rumah Siwaluh jabu adalah sebagai berikut :

Jabu bena kayu yaitu ruangan di depan sebelah kiri, didiami oleh pihak marga tanah dan pendiri kampung. Ia merupakan pengulu atau pemimpin rumah tersebut.
Jabu sedapur bena kayu yaitu ruangan berikutnya yang satu dengan jabu bena kayu, juga dinamai Sinenggel-ninggel. Ruang ini didiami oleh pihak Senina yakni saudara-saudaranya yang bertindak sebagai wakil pemimpin rumah tersebut. Sedapat artinya satu dapur, karena setaip 2 ruangan maka di depannya terdapat dapur yang dipakai untuk 2 keluarga.
Jabu ujung kayu, dinamai Jabu Sungkun Berita, didiami oleh anak Beru Toa, yang bertugas memecahkan setiap masalah yang timbul.
Jabu sedapur ujung kayu yaitu ruangan sedapur dengan jabu ujung kayu, dinamai Jabu Silengguri. Jabu ini didiami oleh anak beru dari jabu Sungkun Berita.
Jabu lepan bena kayu, yakni ruangan yang terletak berseberangan dengan jabu bena kayu, dinamai jabu simengaloken didiami oleh Biak Senina.
Jabu sedapur lepan bena kayu yaitu ruangan yang sedapur dengan jabu lepan bena kayu, didiami oleh Senina Sepemeren atau Separiban.
Jabu lepan ujung kayu, didiami oleh Kalimbuh yaitu pihak pemberi gadis, ruangan ini disebut Jabu Silayari.
Jabu sedapur lepan ujung kayu yaitu ruangan yang sedapur dengan jabu lepan ujung kayu. Ruangan ini didiami oleh Jabu Simalungun minum, didiami oleh Puang Kalimbuh yaitu Kalimbuh dari jabu silayari. Kedudukan Kalimbuh ini cukup dihormati didalam adat.
Umumnya di setiap rumah adat ini terdapat empat buah dapur yang masing-masing digunakan oleh dua keluarga, yaitu oleh jabu-jabu yang bersebelahan. Tiap dapur terdiri dari lima buah batu yang diletakkan sebagai tungku berbentuk dua segi tiga bertolak belakang. Segi tiga tersebut melambangkan rukuh sitelu atau singkep sitelu yaitu tali pengikat antara tiga kelompok keluarga. Kalimbuhu, senina dan anak beru atau Sebayak.




Dinding rumah dibuat miring, berpintu dan jendela yang terletak di atas balok keliling. Atap rumah berbentuk segitiga dan bertingkat tiga, juga melembangkan rukut-sitelu. Pada setiap puncak dan segitiga-segitiga terdapat kepala kerbau yang melambangkan kesejahteraan bagi keluarga yang mendiaminya. Pinggiran atap sekeliling rumah di semua arah sama, menggambarkan bahwa penghuni rumah mempunyai perasaan senasib sepenanggungan. Bagian atap yang berbentuk segitiga terbuat dari anyaman bambu disebut lambe-lambe. Biasanya pada lambe-lambe dilukiskan lambang pembuat dari sifat pemilik rumah tersebut, dengan warna tradisional merah, putih dan hitam. Hiasan lainnya adalah pada kusen pintu masuk. Biasanya dihiasi dengan ukiran telur dan panah. Tali-tali penginkat dinding yang miring disebut tali ret-ret, terbuat dari ijuk atau rotan. Tali pengikat ini membentuk pola seperti cicak yang mempunyai 2 kepala saling bertolak belakang, maksudnya ialah cicak dikiaskan sebagai penjaga rumah, dan 2 kepala saling bertolak belakang melambangkan semua penghuni rumah mempunyai peranan yang sama dan saling menghormati.

Rumah adat Siwaluh jabu yang selalu bertangga dengan jumlah anak tangga ganjil, dihuni oleh keluarga di mana anak-anak tidur dengan orang tuanya sampai berumur 14 tahun. Bagi anak laki-laki dewasa atau bujangan tidur di tempat lain yang disebut Jambur, begitu pula tamu laki-laki. Jambur sebenarnya lumbung padi yang dipergunakan untuk tidur, bermusyawarah dan istirahat para perempuan dan laki-laki.

Rumah adat Batak Toba yang disebut Rumah Bolon, berbentuk empat persegi panjang dan kadang-kadang dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga batih. Untuk memasuki rumah harus menaiki tangga yang terletak di tengah-tengah rumah, dengan jumlah anak tangga yang ganjil. Bila orang hendak masuk rumah Batak Toba harus menundukkan kepala agar tidak terbentur pada balok yang melintang, hal ini diartikan tamu harus menghormati si pemilik rumah. Lantai rumah kadang-kadang sampai 1,75 meter di atas tanah, dan bagian bawah dipergunakan untuk kandang babi, ayam, dan sebagainya. Dahulu pintu masuk mempunyai 2 macam daun pintu, yaitu daun pintu yang horizontal dan vertikal, tapi sekarang daun pintu yang horizontal tak dipakai lagi.

Ruangan dalam rumah adat merupakan ruangan terbuka tanpa kamar-kamar, walaupun berdiam disitu lebih dari satu keluarga, tapi bukan berarti tidak ada pembagian ruangan, karena dalam rumah adat ini pembagian ruangan dibatasi oleh adat mereka yang kuat. Ruangan di belakang sudut sebelah kanan disebut jabu bong, yang ditempati oleh kepala rumah atau por jabu bong, dengan isteri dan anak-anak yang masih kecil. Ruangan ini dahulu dianggap paling keramat. Di sudut kiri berhadapan dengan Jabu bong disebut Jabu Soding diperuntukkan bagi anak perempuan yang telah menikah tapi belum mempunyai rumah sendiri. Di sudut kiri depan disebut Jabu Suhat, untuk anak laki-laki tertua yang sudah kawin dan di seberangnya disebut Tampar Piring diperuntukkan bagi tamu.

Bila keluarga besar maka diadakan tempat di antara 2 ruang atau jabu yang berdempetan, sehingga ruangan bertambah 2 lagi dan ruangan ini disebut Jabu Tonga-ronga ni jabu rona. Tiap keluarga mempunyai dapur sendiri yang terletak di belakang rumah, berupa bangunan tambahan. Di antara 2 deretan ruangan yakni di tengah-tengah rumah merupakan daerah netral yang disebut telaga dan berfungsi sebagai tempat bermusyawarah. Bangunan lain yang mirip dengan rumah adalah sapo yakni seperti rumah yang berasal dari lumbung tempat menyimpan, kemudian didiami. Perbedaannya dengan rumah adalah : Dopo berlantai dua, hanya mempunyai satu baris tiang-tiang depan dan ruangan bawah terbuka tanpa dinding berfungsi untuk musyawarah, menerima orang asing dan tempat bermain musik. Pada bagian depan rumah adat terdapat hiasan-hiasan dengan motif garis geografis dan spiral serta hiasan berupa susu wanita yang disebut adep-adep. Hiasan ini melambangkan sumber kesuburan kehidupan dan lambang kesatuan.

Rumah yang paling banyak hiasan-hiasannya disebut Gorga. Hiasan lainnya bermotif pakis disebut nipahu, dan rotan berduri disebut mardusi yang terletak di dinding atas pintu masuk.

Pada sudut-sudut rumah terdapat hiasan Gajah dompak, bermotif muka binatang, mempunyai maksud sebagai penolak bala. Begitu pula hiasan bermotif binatang cicak, kepala singa yang dimaksudkan untuk menolak bahaya seperti guna-guna dari luar. Hiasan ini ada yang berupa ukiran kemudian diberi warna, ada pula yang berupa gambaran saja. Warna yang digunakan selalu hitam, putih dan merah.

Semua rumah adat tersebut di atas bahannya dari kayu baik untuk tiang, lantai serta kerangka rumah berikut pintu dan jendela, sedangkan atap rumah terbuat dari seng. Di anjungan Sumatera Utara, rumah-rumah adat yang ditampilkan mengalami sedikit perbedaan dengan rumah adat yang asli di daerahnya. Hal ini disesuaikan dengan kegunaan dari kepraktisan belaka, misalnya tiang-tiang rumah yang seharusnya dari kayu, banyak diganti dengan tiang beton. kemudian fungsi ruangan di samping untuk keperluan ruang kantor yang penting adalah untuk ruang pameran benda-benda kebudayaan serta peragaan adat istiadat dari delapan puak suku di Sumatera Utara. Benda-benda tersebut meliputi alat-alat musik tradisional, alat-alat dapur, alat-alat perang, alat-alat pertanian, alat-alat yang berhubungan dengan mistik, beberapa contoh dapur yang semuanya bersifat tradisional. Sedangkan peragaan adat istiadat dan sejarah dilukiskan dalam bentuk diorama, beberapa pakaian pengantin dan pakaian adat dan sebagainya.

Lagu Tradisional Karo

Selain tarian, nyanyian juga mempunyai arti penting di dalam pelaksanaan upacar adat. Lagu tangis , dinyanyikan jika ada yang meninggal, si penyanyi menangis sambil mengucapkan kata-kata dengan naa sedih. Kata-katanya melukiskan riwayat hidup si mati sejak kecil dengan segala penderitaan dan kebaikannya dan bagaimana sedihnya perasaan keluarga yang ditinggalkannya. Lagu Talas, biasanya dinyanyikan oleh guru waktu memimpin upacara ”Erpangir Kulau ”, atau pada waktu guru penawar meramu obat-obatan tradisonal untuk mengobati yang sakit. Lagu-lagu ini khusus dinyanyikan pada waktu diadakan upacara memasuki rumah baru atau mengket rumah imbaru, dan upacara perkawinan. Lagu ini mengandung arti memohon keselamatan untuk seisi rumah dan keluarga.

SUKU Karo masih bisa berbangga karena rumah tradisional siwaluh jabu yang dihuni 8 atau 12 kepala keluarga, masih dipertahankan di lima desa di kabupaten Karo. Tiga atau lima tahun lagi kebanggaan itu mungkin tak ada lagi, karena rumah buatan nenek moyang yang tinggal sekitar 30 unit lagi, bisa mengalami nasib seperti rumah tradisional suku Batak lain di Sumatera Utara yang hilang tak berbekas.


Kebanggaan akan rumah tradisional itu karena dua hal: keunikan teknik bangunan dan nilai sosial-budayanya. Keunikan teknik bangunannya: rumah berukuran minimal 10 x 30m (300 m2) itu dibangun tanpa paku dan ternyata mampu bertahan hingga 250 tahun lebih. Sedang keunikan nilai sosial-budayanya: kehidupan berkelompok dalam rumah besar yang dihuni 8 kepala keluarga (KK) atau sekitar 50 jiwa. Khusus di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe malah ada rumah adat Karo yang dihuni 12 KK. Batas antara satu keluarga dengan yang lain ditandai tirai kain panjang.

Rumah kayu ini tak dilengkapi kamar tidur dan ruang tamu. Semua anggota keluarga tidur di jabu atau ruangan tanpa penyekat. Khusus untuk bapa (bapak) dan nande (ibu) diberi penyekat berupa kain panjang yang setiap pagi dilepas. Ruangan tadi berfungsi ganda: tempat memasak, tempat makan dan berkumpul, sekaligus tempat tidur keluarga. Karena tidak ada pemisah ruangan, maka pada setiap jam masak, semua ruangan dipenuhi asap kayu bakar yang dipakai sebagai bahan bakarnya. Kecilnya ukuran pintun perik alias jendela juga tak membantu pertukaran udara di dalam rumah sehingga kepengapannya sangat menyesakkan dada.

Rumah adat ini umumnya dilengkapi empat dapur. Masing-masing dapur memiliki dua tungku untuk dua keluarga yang biasanya mempunyai hubungan kekerabatan sangat erat. Setiap tungku dapur menggunakan lima batu sebagai pertanda bahwa di suku Karo terdapat lima merga yakni Ginting, Sembiring, Tarigan, Karo-karo dan Perangin-angin. Di atas tungku terdapat para, tempat menyimpan bumbu dan ikan atau daging selain untuk rak piring dan tempat menyimpan segala sesuatu untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.


Di bagian depan dan belakang rumah terdapat ture seperti teras dilengkapi redan atau tangga. Kedua ujung atap masing-masing dilengkapi dua tanduk kerbau. Tanduk itu diyakini sebagai penolak bala. Ture biasanya menjadi tempat muda-mudi mengawali percintaannya. Gadis Karo dahulu kala menganyam tikar atau mbayu amak di atas tempat ini, sebelum menemukan jodoh.

Rumah berbentuk panggung dan beratap ijuk ini memiliki dua pintun (pintu) dan delapan jendela (lihat gambar). Ruangan setiap keluarga disebut jabu. Sedangkan kolong rumah dimanfaatkan sebagai kandang ayam, babi serta tempat menyimpan kayu bakar.




MENURUT cerita orang-orang tua, ratusan tahun lalu Desa Lingga, Kecamatan Simpangempat, merupakan cikal bakal serta pusat pemerintahan suku Karo. Saat itu Lingga dipimpin seorang raja yang disebut Sibayak Lingga. Ia membangun rumah pertemuan dan rumah tempat tinggal warganya, yang tiang penyangga, dinding, dan beberapa bagian atas, terbuat dari kayu bulat.

Dulu, di seluruh desa di Tanah Karo terdapat rumah adat berukuran paling kecil 10 x 30 meter, dilengkapi atau gedung pertemuan tokoh masyarakat. Kompleks ini juga dilengkapi bangunan bernama geriten yang terbagi dua: satu untuk tempat kencan muda-mudi dan sebuah lagi untuk menyimpan tengkorak pemilik geriten.

Ketika Belanda menjajah negeri ini, warga Karo sengaja membumihaguskan rumah dan hartanya, agar rumah mereka tidak dimanfaatkan Belanda.

Maka, kini tingal Desa Lingga, Peceren, Serdang, Barusjahe dan Dokan yang mempunyai rumah adat pertanda kebesaran nenek moyang suku Karo.



KEUNIKAN arsitektur siwaluh jabu menarik wisatawan, sebab jarang rumah dibangun tanpa paku bisa berusia ratusan tahun. Besarnya minat wisatawan mancanegara melihat keunikan rumah siwaluh jabu membuat Pemda Karo menetapkan beberapa desa di Tanah Karo menjadi desa budaya. Desa budaya itu: Lingga, Dokan, Serdang, Barusjahe dan Peceren yang tahun 1992 lalu masih memiliki sekitar 50 rumah. Tahun itu juga pihak Deparpostel merenovasi dua rumah siwaluh jabu di Lingga dengan biaya tak kurang Rp 50 juta. Sayangnya uluran tangan pemerintah itu tidak berkesinambungan. Maka semakin hari, rumah siwaluh jabu di desa budaya tersebut terus berkurang dan kini tinggal sekitar 30 unit. Pemilik maupun warga desa setempat tak mampu merawat rumah peninggalan nenek moyangnya itu.

Pemilik rumah siwaluh jabu juga cenderung membangun rumah sendiri di tempat lain. Tidak zamannya lagi hidup bersama dengan delapan keluarga dalam satu rumah. Kini rumah tradisional masyarakat Karo terlantar dan menanti ajal. Beberapa rumah adat itu telah dipenuhi semak belukar.

Tanggung jawab memang tak sepenuhnya di tangan pemerintah. Warga sebagai pemilik rumah tua itu juga harus bersedia mempertahankan keberadaan rumah itu. Memang sekarang banyak suku Karo baik di Tanah Karo maupun di kota lain seperti Jakarta membangun rumah berornamen rumah siwaluh jabu yang umumnya hanya mengambil bagian atasnya saja. Sekadar ingin tahu bentuknya saja, di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta berdiri sebuah rumah siwaluh jabu.

Dimanakah Kini Karo(Aku) Berada?

Sejarah merupakan kebutuhan eksistensial manusia. Dimana dengan paham akan sebuah sejarah, manusia akan semakin sadar tentang keberadaannya sebagai pelaku sejarahnya. Salah satu komunitas yang ada di Negri ini adalah masyarakat Karo. Lantas yang menjadi masalah adalah kurangnya pemahaman kita tentang sejarah kita sendiri, sejarah masyarakat Karo yang berakibat pada terpenggalnya sebuah pemahaman akan keberadaan dari generasi masyarakat Karo itu sendiri. Pemahaman yang parsial ini akan membuat kita gamang dalam menentukan sikap dan sempit dari sudut pandang. Ketidak pahaman akan nilai sejarah tersebut membuat kita akan semakin kehilangan identitas kita sebagai masyarakat Karo. Yang secara otomatis akan semakin besar pula kekuatan budaya lain menghantam sendi sendi kehidupan kita.

Lantas, bagaimana sebenarnya keberadaan kita dilihat dari kacamata kelompok lain, sebut saja dalam konteks masyarakat Sumatera Utara, maka dimana Aku (KARO) Kini???

Sejarah Karo dapat dimulai dari kerajaan Haru pada abad I yang rajanya bernama “Palagan”, Brahma Putro, Karo dari zaman ke zaman. Selain itu menurut Babat Sunda di Sumatera Utara telah ada kerajaan yang Rajanya bernama Palagan pada abad I Masehi. Cerita tentang Palagan dapat di peroleh dari Buku Manimagelai. Pada masa ini Kerajaan Majapahit dengan Patihnya Gajah Mada tidak henti-hentinya melakukan penyerangan ke Haru ( Karo). Setelah habis masa kerajaan Majapahit kembali kerajaan Haru di serang habis habisan oleh Kerajaan Aceh, yang pada masa itu punya misi penyebaran agama Islam. Disinilah yang oleh beberapa ahli mengatakan terjadi reposisi dari eksistensi suku Karo yang menghasilkan munculnya Melayu. Melayu di Sumatera Timur bukanlah suku tetapi lingkungan budaya yang di pengaruhi oleh Islam, Melayu disini adalah Suku Karo atau Simalungun yang masuk Islam. Itulah sebabnya Melayu disini mempunyai marga.

J.H Neuman dalam bukunya “Sejarah Batak Karo sebuah Sumbangan” mengatakan bahwa nenek moyang Sultan Siak di Riau adalah Nuan Kata Tarigan, yang berasal dari Pulo Brayan Medan..

Di Langkat diketahui bahwa Sultan Langkat adalah merga Perangin angina kuta Buluh, demikian juga dengan Kejurun Bahorok. Sementara itu di Deli dan Serdang raja urungnya adalah suku Karo. Urung Sunggal (serbanyaman) merga Karo karo Surbakti, Raja Urung Senembah merga Barus, Urung Hamparen Perak merga sembiring pelawi, Urung Tanjung Morawa merga Ginting Seragih dan Urung Suka Piring Serdang Merga Karo Karo Samura. Selain itu di langkat kejurun selesai dan kejurun Nambiki adalah marga Sitepu. Di dairi Urung Tanah Pinem merga Pinem. Urung Tiga Lingga marga Sinulingga, selain itu di Simalungun urung Si Lima Kuta marga Tarigan.

Pada masa setelah selesainya perang Aceh, Karo kembali harus melakukan perlawanan terhadap Kolonial Belanda. Pada tahun 1872 sampai tahun 1876 terjadi perang Sunggal yang dipimpin oleh Datuk Sunggal dan perang tanduk benua.
Pada masa revolusi perjuangan kemerdekaan Suku Karo bangkit kembali, dimana pejuang-pejuang suku Karo mendominasi perjuangan rakyat di sumatera utara. Bukti dari peran dan keterlibatan Suku Karo ditandai dengan adanya Makam Pahlawan di Kabanjahe yang hanya ada dua di Indonesia.

Selain itu beberapa jabatan penting di Sumatera Utara di pegang oleh Suku Karo, seperti GUBSU (Ulung Sitepu), walikota Binjai, Tebing Tinggi, Siantar Bupati Langkat, Bupati Deli Serdang dan Kabupaten Karo.

Jika kita mengamati sejarah maka kita merupakan pejuang-pejuang yang sangat tangguh Tetapi akhir-akhir ini posisi suku Karo mengalami kemunduran. Kondisi ini dimulai sejak pemerintahan orde baru mengadakan kebijakan represif yang merugikan Suku Karo, dimana kebijakan ini juga akhirnya mengarah kepada pengaburan identitas suku Karo. Penghilangan ini di tandai dengan pengaburan bahwa Suku Karo hanya ada di Kabupaten Karo saja, bukan di Tanah Karo. Padahal seperti yang diuraikan diatas bahwa Tanah Karo terdiri dari, Kabupaten Karo, Kota Medan, Langkat, Simalungun Atas, dan Deli Serdang serta Aceh Tenggara sebagian, dan sebagian Dairi. Jumlah total suku Karo yang berdiam di Tanah Karo sekitar 1,5 Juta jiwa. Sedangkan yang tinggal di Kabupaten Karo Hanya sekitar 300 ribu saja.

Selain itu bila kita kita melihat dari sisi yang lain misalnya ternyata yang didiami oleh Suku Karo umumnya merupakan daerah yang tertinggal walaupun dari segi jarak sangat dekat dengan Ibukota Propinsi, Lihat saja kondisi Kecamatan Kuta Limbaru (Deli Serdang), dimana penduduknya 80% hidup di bawah garis kemiskinan bahkan sempat mengalami kondisi gizi buruk/busung lapar. Demikian juga halnya dengan kondisi kecamatan Tiga Binanga dan Juhar yang masih banyak desa tertinggal. Serta Kabupaten Langkat masih ditemukan juga masyarakat karo yang masih sangat miskin terutama di daerah perkebunan.

Selain kemiskinan di bidang ekonomi maka kemiskinan di bidang politik juga terjadi terhadap orang-orang Karo. Lihat saja diskriminasi Politik yang di hadapi oleh politisi Karo, termasuk juga jabatan jabatan penting di Pemerintahan. Demikian juga dengan persoalan budaya. Di Kota Medan sendiri yang notabene merupakan tanah Ulayat Rakyat Karo, budaya Karo tidak pernah di kedepankan. Lihat saja bangunan bangunan di Kota Medan tidak ada yang menggambarkan Karo, tetapi semua menggambarkan ciri dan ragam hias dari daerah lainnya di Sumatera Utara. Sehingga pada titik ekstrimnya kita lihat bahwa Suku Karo merupakan pendatang di daerahnya sendiri.

Haruskah kondisi ini kita biarkan terus? Kondisi ini merupakan derita buat kita semua yang menghembuskan nafas di Tanah Karo. Mari satukan visi dan cita cita serta bergenggam tangan demi sebuah perubahan. Buatku, buatmu, buat seluruh masyarakat Karo.

Bagaimana Cermatan Anda?
* Alto Belli. Ginting
Mahasiswa AMIK-MBP Medan

Sabtu, 10 Mei 2008

Tersangka Pembawa Bahaya


Walau Hati Sedang Gundah Tetapi Jangan Pernah Merasa Lelah Tuk Hadapi Hidup Karena Masih Banyak Peluang Yang Menantimu. Selama Matahari Masih Setia Datang Untukmu Jangan Pernah Berhenti Mencoba,




Hiattttttt



Helppp meee....



Adakah Yang Bisa Melepasku Dari Kesepian Ini?????



Akkkkkkkkkhhhhhhhhhhh

Rabu, 23 April 2008

Kode Tombol Rahasia Pada Ponsel Nokia




Kode akses Nokia
*#30# : Menampilkan ‘private number’ yang menghubungi anda.
*#73# : Mereset timer ponsel dan skor game (pada beberapa ponsel).
*#7780# : Mengembalikan ke setting pabrik (factory setting).
*#2820# : Alamat IP perangkat Bluetooth (untuk ponsel yang mempunyai Bluetooth).
xx# : Akses cepat ke nama/nomer telepon di phone book ponsel, misalnya 20#.
Tombol off : Menekan dengan singkat, untuk berpindah antar profile.
*3370# : Mengaktifkan EFR(Enhanced Full Rate) Codec (tidak berlaku di ponsel Symbian).
#3370# : Menonaktifkan EFR Codec.
*#4270# : Mengaktifkan Half Rate Codec.
*#4270# : Menonaktifkan Half Rate Codec.
*#0000# : Menampilkan versi software ponsel.
*#9999# : Kode alternatif jika *#0000# tidak bekerja.
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#21# : Mengecek nomor pengalihan “All Call” yang digunakan.
*#2640# : Menampilkan kode keamanan ponsel yang digunakan.
*#43# : Mengecek status “Call Waiting”.
*#61# : Untuk mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika tak anda jawab.
*#62# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda di luar jangkauan.
*#67# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda sedang sibuk.
**21*number# : Menghidupkan pengalihan “All Call” pada nomor yang diisi.
**61*number# : Menghidupkan pengalihan “No Reply” pada nomor yang diisi.
**67*number# : Menghidupkan pengalihan “On Bussy” pada nomor yang diisi.
*#67705646# : Mengganti logo operator logo pada Nokia 3310 dan 3330.
*#746025625# : Menampilkan status SIM Clock.
*#7760# : Menampilkan kode pabrikan (sebagian besar ponsel tipe lama).
*#92702689# : Memunculkan : 1. Serial Number, 2. Date Made, 3. Purchase Date, 4. Date of last repair, 5.Transfer user data. Keluar dari mode ini harus merestart ponsel ( pada beberapa ponsel ).







Kode akses Sony Ericsson :
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#0000# : Mereset bahasa kembali ke English.
> * < < * < * : Service Menu - menampilkan versi software ponsel. Tekan “Yes” berulang-ulang untuk melihat semua data software dan tekan “>” untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel.
< * * < : Mengunci SIM Card.

Sortcuts :
1. Menyimpan nomor “Missed Call” di direktori ponsel.
Cari menu “Missed Call”, tekan “Yes” untuk menampilkan nomor yang dituju. Tekan nomor apa saja ( 0 sampai 9 ), kemudian tekan “clear” sekali untuk memblok nomor tersebut, kemudian tekan dan tahan “<” sampai muncul “Store”, tekan “Yes”.

2. Menyembunyikan nomor.
Setelah menekan nomor yang dituju dan sebelum menekan “Yes”, tekan ‘ > ‘ 2 kali untuk memilih “Hide Id?” dan tekan ‘Yes’.

3. Mengecek level batere ketika ponsel mati (off ).
Tekan ‘No’ secara cepat 1 x dan tunggu hingga tampilan baterai terlihat.

4. Menyimpan nomor di memori ponsel (bukan SIM Card).
Ikuti prosedur normal untuk menyimpan nomor. Ketika tampilan untuk menyimpan terlihat tekan ‘#’ sekali dan lokasi yang diinginkan, atau tekan ‘#’ 2 kali untuk melihat posisi lanjutan.

5. Menghubungi nomor dari pesan SMS.
Mengarahkan kursor pada nomor yang tertulis, kemudian tekan “Yes”.

Shortcut Penampilan Gambar :
(Berlaku di sebagian besar ponsel Symbian).
Ketika melihat image atau gambar di galeri, tekan :
1 : untuk memutar gambar ke kiri.
2 : untuk memutar gambar ke kanan.
5 atau 7 : untuk memperbesar (zoom) gambar.
* : untuk tampilan fullscreen atau non fullscreen.
Catatan : perintah angka di atas bisa berbeda di setiap ponsel.

Hard Reset :
Peringatan !!! Semua data ponsel akan hilang.
Dalam keadaan ponsel mati (off), tekan secara bersamaan tombol telepon (bicara), angka 3, dan tombol * (bintang). Kemudian dalam keadaan menekan ketiga tombol tersebut, tekan tombol On. Trik ini berlaku di sebagian besar ponsel Nokia.

Update Tambahan Nokia GSM
Nokia 21xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#3283# Minggu Produksi/Bulan & Tahun
*#9999# Versi Software

Nokia 32xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu Layanan
*#746025625# Sim Clock Stop
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
*4720# HR aktif, suara tidak lebih jernih, baterai tahan lama.
#4720# HR OFF.

Nokia 51xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
*4720# HR aktif, suara tidak lebih jernih, baterai tahan lama.
#4720# HR OFF.

Nokia 61xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.

Nokia 81xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#8110# Versi Software, tanggal produksi & nomor model
*#92702689# Menu layanan

Nokia 88xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu Layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.

Nokia 90xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#6823711
58412125# Versi Software
*#3283# Tanggal Produksi

Kode Penting Handphone







Mumpung saya dapet info dari blog orang, saya kasih kabar bagi yang suka otak-atik hp. Coba dulu yachhh.

Berikut kode-kode yang terdapat pada ponsel-ponsel GSM Nokia, Sony Ericsson, Motorola, Samsung, BenQ-Siemens, LG, Philips, Panasonic dan Alcatel.
Catatan: Ada beberapa kode yang hanya dapat digunakan pada ponsel-ponsel tipe tertentu saja.

Nokia
1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# Menampilkan versi firmware.

3. *#9999# Merupakan alternatif jika kode *#0000# tidak berfungsi.

4. *#8110# Menampilkan versi firmware (Nokia 8110).

5. *#21# Melihat pengalihan untuk semua panggilan ‘All calls’.

6. **21*nomor tujuan# Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk semua panggilan.

7. **61*nomor tujuan# Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan yang tidak terjawab.

8. **67*nomor tujuan# Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan ketika sedang sibuk.

9. *#61# Melihat nomor pengalihan karena tidak dijawab ‘Call divert’.

10. *#62# Melihat nomor pengalihan karena diluar jangkauan ‘Call divert’ dan mengetahui kemana nomor tersebut dialihkan.

11. *#67# Melihat nomor pengalihan karena sibuk ‘Call divert’ dan mengetahui kemana nomor tersebut dialihkan.

12. *#2820# Menampilkan alamat IP Bluetooth.

13. *#30# Menampilkan nomor pribadi.

14. *#43# Melihat status ‘Call waiting’.

15. *#62209526# atau *#MACOWLAN Menampilkan alamat MAC WLAN.

16. *#67705646# Mengganti operator logo (tipe 3310, 3330).

17. *#73# Mereset timer ponsel dan skor game.

18. *#746025625# Menampilkan status SIM Clock. Jika ponsel anda mendukung fungsi power saving akan muncul tulisan “SIM Clock Stop Allowed”, itu berarti anda bisa mendapatkan waktu terbaik untuk standby.

19. *#7370# atau *#RESO# Mereset ke setingan awal (pabrikan), data-data akan terhapus

20. *#7760# Menampilkan kode pabrik/produk.

21. *#7780# atau *#rst0* Mereset ke setingan awal (pabrikan), data-data tidak akan terhapus.

22. *#92702689# atau *#war0anty# Menampilkan nomor serial, tanggal pembuatan, tanggal pembelian, tanggal terakhir servis (000 jika belum pernah diperbaiki) dan transfer user data. Pada beberapa ponsel setelah menggunakan kode ini anda harus merestart ponsel.

23. *#2640# Menampilkan kode pengamanan ponsel.

24. *#3370# Mengaktifkan EFR (Full Rate Codec), kualitas suara terbaik namun pemakaian baterai menjadi boros.

25. #3370# Untuk menonaktifkan EFR.

26. *#4720# Mengaktifkan Half Rate Codec, kualitas suara terendah namun pemakaian baterai menjadi lebih hemat.

27. #4720# Untuk menonaktifkan Half Rate Codec.

28. 10# Cara cepat untuk membuka nomor kontak yang tersimpan di kartu SIM berdasarkan nomor urut. Contoh angka 10 adalah nomor urut kontak.

29. #pw+1234567890+1# Mengunci status provider, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

30. #pw+1234567890+1# Mengunci status provider, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

31. #pw+1234567890+2# Mengunci status network, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

32. #pw+1234567890+3# Mengunci status country, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

33. #pw+1234567890+4# Mengunci status kartu SIM, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.



Sony Ericsson



1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# atau 0000 Mereset kembali ke bahasa inggris.

3. >*<<*<* Melihat service menu dan versi software. Tekan tombol Yes berulang kali untuk melihat semua data software dan tekan > untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel.

4. <**< Untuk mengunci SIM Card agar tidak bisa mengganti SIM Card. Untuk membukanya dengan unlock code.

5. *<<* Mengunci layanan provider.

6. **04*0000*0000*0000# Mengakses ponsel tanpa SIM Card.

7. 0# Melihat nomor terakhir yang ditelepon.



Motorola



1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#303# OK Mengubah ke bahasa inggris.

3. *#300# OK Menampilkan versi software (SW and HW Version).

4. *#301# OK Test keypad.

5. 1234 OK Kode default ponsel.

6. *#311# OK Merubah kode ponsel default.

7. ***113*1* OK Net Monitor ON.

8. **113*1* OK Net Monitor OFF.

9. *#304# OK Set Off engineering mode.

10. *#304*1998072# OK Set On engineering mode.

11. *#307* OK Engineering test mode.

12. *#400# OK ADC call val.

13. 19980722 OK Master unlock code for phone and sim lock.

14. *#0000# OK Setting and restore.

15. *#402# OK Contrast

16. *#305# OK Location 1



Samsung



1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#9999# atau *#9998*9999# Menampilkan versi software.

3. *#9999# atau *#9998*8888# Menampilkan versi hardware.

4. *#9998*76# Menampilkan nomor produksi.

5. *#9998*288# atau *#0288# Mengecek status baterai.

6. *#0246# atau *#0377# Menampilkan kapasitas ruang penyimpanan / memori.

7. *#9998*782# atau *#0782# Menampilkan tanggal dan waktu alarm.

8. *#8999*638# Menampilkan informasi jaringan telepon.

9. *#9998*523# atau *#0523# Mengatur kontras layar.

10. *#8999*5646# Mengubah logo operator.

11. *#0289# Tes ringtone.

12. *#9998*842# atau *#0842# Tes vibrate.

13. *#9998*289# atau *#0289# Mengubah suara alarm.

14. *#9998*746# atau *#0746# Melihat informasi kartu SIM

15. *2767*2878# Mengunci ponsel.

16. *2767*3855# Mereset memori, jangan lupa mencabut kartu SIM.

17. *#0324# Net Monitor

18. *#0001# Display RS232 serial communication parameter setup.

19. *9266# Display received channel number and received intensity.

20. *#9998*377# atau *#0377# Software error LOG (wrong display of EEPROM).

21. *#9998*778# atau *#0778# SIM Service Table.

22. *#0837# Instruction Software.

23. *#0001# Show Serial Parameter.

24. *#9998*968# View Melody Alarm.

25. *#9998*585# Non Volatile Memory.

26. *#3243948# Digital Audio Interference off.

27. *#32436837# Digital Audio Interference.

28. *#9998*4357# Help Menu.

29. *#9998*5282# Java Menu.

30. *2767*5282# Java Reset.

31. *2767*927# WAP Reset.

32. *2767*63342# Reset Media.

33. *#9999#0# Monitor Mode.

Siemens



1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# Mengembalikan ke bahasa default.

3. **05*PUK*newPIN*newPIN# Deblock PIN using PUK.

4. **052*PUK2*newPIN2*newPIN2# Deblock PIN2 using PUK2.

5. **04*old_PIN*new_PIN*new_PIN# Mengubah PIN.

6. **042*old_PIN2*new_PIN2*new_PIN2# Mengubah PIN2.

7. *31# Menyembunyikan nama/nomor telepon pada ponsel penerima (CLIR).

8. #31# Menonaktifkan CLIR.

9. *#31# Mengecek status CLIR.

10. *30# Menampilkan nama/nomor telepon pada ponsel penerima (CLIP).

11. #30# Menonaktifkan CLIP.

12. *#30# Mengecek status CLIP.

13. *43# Mengaktifkan Call Waiting/Call Hold.

14. #43## Menonaktifkan Call Waiting.

15. *#43# Mengecek status Call Wating.

16. *#0001# lalu tekan tombol hijau (Call) Mengubah bahasa menggunakan kode. Angka 0001 adalah kode untuk bahasa inggris. Kode: 0030 (Yunani), 0031 (Belanda), 0032 (Perancis), 0034 (Spanyol), 0039 (Itali), 0049 (Jerman), 0090 (Turki).

17. *#0606# Shows if the phone is locked to any network (Use without SIM card).

BenQ-Siemens

5194476310176928034" />


1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# Mengembalikan ke bahasa default.

3. *#0001# lalu tekan tombol hijau (Call) Mengubah bahasa menggunakan kode. Angka 0001 adalah kode untuk bahasa inggris. Kode: 0030 (Yunani), 0031 (Belanda), 0032 (Perancis), 0034 (Spanyol), 0039 (Itali), 0049 (Jerman), 0090 (Turki)

4. *#9999# Mereset ke setingan awal (pabrikan).

5. *#300# Mengecek software.

6. *#301# Mengecek hardware.



LG



1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#07# Menampikan nomor IMEI dan versi software (LG 510).

3. *8375# Menampilkan versi software (LG B1200).

4. #PWR668 Test pabrikan (LG B1200).

5. 1945#5101# Simlock menu (LG B1200).

6. 2945#*5101# Simlock menu (LG 510W, 5200)

7. 2945#*70001# Simlock menu (LG 7020,7010)

Philips

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#3353*# Mereset ponsel.

3. *#7337*# Mereset ponsel (Master reset), kartu SIM dicabut dulu..

4. *#337*# Mengaktifkan/menonaktifkan EFR.

5. *#7693# Mengaktifkan/menonaktifkan Sleep Mode. Aktifkan saja untuk menghemat konsumsi baterai ketika ponsel sedang tidak dipakai.

6. *#8463*# Menampilkan beberapa informasi Sleep Mode: Wake, Sleep Req., Sleep.

7. *#2286*# Mengaktifkan data baterai.

8. *#7948*# Mematikan ponsel.

9. *#7728*# Menampilkan RSAV.

10. *#7524*# Menampilkan KCGPRS.

11. *#7562*# Menampilkan SIM Phase.

12. *#7629*# Menampilkan POOL MAX.

13. *#7632*# Menampilkan Code Bugging dari sleep mode.

14. *#7733*# Menampilkan Cluster aktif.

15. *#7343*# Menampilkan kode Cluster.

16. *#7352*# Menampilkan registrasi software.

17. *#7763*# Menampilkan informasi produk.

18. *#7766*# Menampilkan versi produk.

19. *#7326*# Menampilkan pilihan aksesoris untuk vibrator.

20. *#7276*# Mengaktifkan GPRS Attach.

21. *#7287*# Mengaktifkan GPRS Attached.

22. *#7288*# Mengaktifkan GPRS Try Attached.

23. *#7271*# Mengaktifkan GPRS Kelas 1

24. *#7274*# Mengaktifkan GPRS Kelas 4.

25. *#7252*# Mengaktifkan GPRS Kelas B.

26. *#7224*# Mengaktifkan GPRS Kelas C.

27. *#7222*# Mengaktifkan CSD GSM Kelas C.

28. *#7762*# Melakukan seting SMS bearer GPRS.

29. *#8377*# Menampilkan versi software.

30. *#3377*# Menampilkan kondisi EEPROMP.

31. *#2254# Status Register.

32. *#2255# Active/Deactive “Debug Call”, when activated, make a call to a busy line an the phone will display some hex-codes on the display.

33. *#2558# The time in days, hours, and minutes you are connected to the net..

34. *#7489*# atau *#1234*# Security Code.

35. *#7378*# Name, Length, SIM Phase.

36. *#3333*# Blocking list.

Panasonic

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. **7370# Memformat ulang.



Alcatel

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. ###847# Reset full.

3. ###765*02# Memblokir panggilan masuk atau keluar (Add barring groups).

4. ###765*78# Menonaktifkan Barring groups.

5. ###765*05# Menonaktifkan/mengunci status network.

6. ###765*07# Mengaktifkan status network.

7. 000000* Net Monitor.

Jumat, 04 April 2008

Adat Kalak Karo




04.30.04 (7:22 am) [edit]
Orang Karo mempunyai nama-nama penanggalan hari dan bulan serta pembagian waktu, demikian juga nama-nama dari mata-angin satu tahun dihitung 12 bulan, dan 1 bulan dihitung 30 hari.

Adapun nama-nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:

[b]Sipaka sada[/b], merupakan bulan kambing
[b]Sipaka dua[/b], merupakan bulan lampu
[b]Sipaka telu[/b], merupakan bulan gaya (cacing)
[b]Sipaka empat[/b], merupakan bulan katak
[b]Sipaka lima[/b], merupakan bulan arimo (harimau)
[b]Sipaka enem[/b], merupakan bulan kuliki (elang)
[b]Sipaka pitu[/b], merupakan bulan kayu
[b]Sipaka waluh[/b], merupakan bulan tambak (kolam)
[b]Sipaka siwah[/b], merupakan bulan gayo (kepiting)
[b]Sipaka sepuluh [/b],merupakan bulan belobat (baluat)
[b]Sipaka sepuluh sada[/b], merupakan bulan batu
[b]Sipaka sepuluh dua[/b], merupakan bulan nurung (ikan)

Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata Sansekerta. Setiap hari dari penanggalan itu mempunyai makna atau pengertian tertentu.
Oleh karena itu jika seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, berperang ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya, selalu dilihat harinya yang dianggap paling cocok.
Disinilah besarnya peranan "[i]guru sibeloh niktik wari[/i]" (datuk yang pintar melihat hari dan bulan yang baik dan serasi), yang dengan perhitungannya secara seksama, ia menyarankan agar suatu acara yang direncanakan dilakukan pada hari X.

Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut:

1 [b]ADITIA[/b], Wari medalit, mehuli mena, ngumbung, arih-arih (runggu)

2 [b]SUMA[/b], Wari sidua nahe, manusia ras manuk, wari kurang mehuli, ngkuruk lubang lamehuli, mehuli erburu, niding, ngkawil, njala.

3 [b]NGGARA[/b], Wari merawa/merampek, mehuli erperang, ngulak, buang sial, erbahan tambar, erburu, ngerabi, ndapeti mehuli, sinidapeti latahan.

4 [b]BUDAHA[/b], Wari si empat nahe, wari page, simehuli nuan-nuan, nama page ku keben, mena merdang tah nuan, kerja-kerja pe mehuli.

5 [b]BERAS PATI[/b], Wari medalit, wari mehuli erbahan kerja-kerja, majek rumah, mengket rumah, mulai erbinaga, ngelamar dahin, ula pesimbak sora.

6 [b]CUKRA ENEM BERNGI[/b], Wari pembukui, wari salang sai, mehuli berkat erlajang, berkat ngepar lawit, ngelamar dahin, ngadap man simbelin, mulai erbinaga. Kerja-kerja nereh-empo, erkata gendang, ngumbung, mena ku juma, nungkuni ate ngena.

7 [b]BELAH NAIK[/b], Wari pengguntur, wari Raja, adil berkat usur jumpa teman, nangkih, ngelamar dahin, mukul, ngaleng tendi, erpangir enggo seh sura-sura, kerina kerja-kerja simehuli banci erkata gendang.

8 [b]ADITIA NAIK[/b], Wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli saja, runggu, erkata gendang, erpangir kulau, erdemu bayu, mengket rumah, purpursage, mulai muka erbinaga/kede, maba nangkih, nukur barang upah tendi.

9 [b]SUMANA SIWAH[/b], Wari kurang ulina, metenget erkai pe, simehuli erburu, nogeng-nogeng ku darat tah ku lau.

10 [b]NGGARA SEPULUH[/b], Wari melas, metenget ranan, ula pesimbak sora, awas api, simehuli erbahan tambar, erperang, ngulak, menaken dahin, buang sial, mengket rumah, nereh-empo, erkata gendang, wari merawa. nampeken tulan-tulan.

11 [b]BUDAHA NGADEP[/b], Wari salang sai, wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli, runggu, ndahi kalimbubu, nereh-empo, muka usaha, ngelamar pendahin, kerja erkata gendang.

12 [b]BERAS PATI TANGKEP[/b], Wari simehuli, mehuli njumpai simbelin/sierpangkat, ngelamar pendahin, perumah-rumahken, erpangir rimo, kerja-kerja mindo rejeki, nereh-empo, ersembah man Dibata.

13 [b]CUKERA DUDU (LAU)[/b], Wari mehuli, nereh-empo, nuan galuh lape-lape tendi, ngeluncang, ndahi orang tua/kalimbubu, mengket rumah, erpangir ku lau.

14 [b]BELAH PURNAMA RAYA[/b], Wari Raja, kerja-kerja mbelin, kerja kalak si erjabaten, erpangir ku lau/nguras, ngeluncang, guro-guro aron, nunggahken lau meciho, naruhken anak ku kalimbubu.

15 [b]TULA[/b], Wari sial, mekisat kalak kerja-kerja ibas wari si e, simehuli ngerabi, nuan tualah.

16 [b]SUMA CEPIK[/b], Wari la mehuli, adi lit urak bilangan man bahanen bulung-bulung simalem-malem, simehuli: erburu, nogeng siding, ngkawil, njala.

17 [b]NGGARA ENGGO TULA[/b], Mehuli buang sial, erbahan tambar, muro kengalen, erpangir selamsam.

18 [b]BUDAHA GOK[/b], Wari page mbuah, mulai mutik, mere page, mena nuan, nama page ku keben, mulai muat page i keben, ngerik, numbun page, wari kurang ulina.

19 [b]BERAS PATI[/b], Menaken rabin, nabah kayu rumah, ngkawil, erbahan sapo juma.

20 [b]CUKRA SI 20[/b], Mehuli erbahan tambar, mengket rumah, nampeken tulan-tulan erkata gendang, mehuli berkat gawah, perumah-rumahken.

21 [b]BELAH TURUN[/b], Buang sial, ncibali siding, ngekawil, erburu, ngaci.

22 [b]ADITIA TURUN[/b], Erbahan tambar, erpangir kengalen, buang sial, erburu, ngkawil, ngulakken pinakit, turun ku lawit.

23 [b]SUMANA MATE[/b], Mehuli erbahan togeng-togengen darat tah i lau, ncibali siding, erburu rubia-rubia.

24 [b]NGGARA SIMBELIN[/b], Mehuli erbahan tambar, erpangir buang sial/pinakit, ertoto man Dibata kerna si mehuli.

25 [b]BUDAHA MEDEM[/b], Wari sinuan-nuan, nuan-nuan, kujuma, mere page, muti, muat page ku keben, ngerik, berkat erdalan.

26 [b]BERAS PATI MEDEM[/b], Wari si malem-malem, mere nakan man orang tua, ndahi kalimbubu, kerja nereh empo, erbahan tambar.

27 [b]CUKRANA MATE[/b], Buang sial, erbahan tambar, erburu, engkawil, ngerabi.

28 [b]MATE BULAN[/b], Ngulak, buang sial, nubus semangat, erburu, ngkawil turun ku lawit.

29 [b]DALAN BULAN[/b], Wari kurang ulina, simehuli tupuk.

30 [b]SAMI SARA[/b], Nutup Kerja, numbuki aron, pupursage, ertoto man Dibata, man nini-nini, nendungi guru.




PENANGGALAN KARO
04.30.04 (7:18 am) [edit]
Orang Karo mempunyai nama-nama penanggalan hari dan bulan serta pembagian waktu, demikian juga nama-nama dari mata-angin satu tahun dihitung 12 bulan, dan 1 bulan dihitung 30 hari.

Adapun nama-nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:

[b]Sipaka sada[/b], merupakan bulan kambing
[b]Sipaka dua[/b], merupakan bulan lampu
[b]Sipaka telu[/b], merupakan bulan gaya (cacing)
[b]Sipaka empat[/b], merupakan bulan katak
[b]Sipaka lima[/b], merupakan bulan arimo (harimau)
[b]Sipaka enem[/b], merupakan bulan kuliki (elang)
[b]Sipaka pitu[/b], merupakan bulan kayu
[b]Sipaka waluh[/b], merupakan bulan tambak (kolam)
[b]Sipaka siwah[/b], merupakan bulan gayo (kepiting)
[b]Sipaka sepuluh [/b],merupakan bulan belobat (baluat)
[b]Sipaka sepuluh sada[/b], merupakan bulan batu
[b]Sipaka sepuluh dua[/b], merupakan bulan nurung (ikan)

Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata Sansekerta. Setiap hari dari penanggalan itu mempunyai makna atau pengertian tertentu.
Oleh karena itu jika seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, berperang ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya, selalu dilihat harinya yang dianggap paling cocok.
Disinilah besarnya peranan "[i]guru sibeloh niktik wari[/i]" (datuk yang pintar melihat hari dan bulan yang baik dan serasi), yang dengan perhitungannya secara seksama, ia menyarankan agar suatu acara yang direncanakan dilakukan pada hari X.

Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut:

1 [b]ADITIA[/b], Wari medalit, mehuli mena, ngumbung, arih-arih (runggu)

2 [b]SUMA[/b], Wari sidua nahe, manusia ras manuk, wari kurang mehuli, ngkuruk lubang lamehuli, mehuli erburu, niding, ngkawil, njala.

3 [b]NGGARA[/b], Wari merawa/merampek, mehuli erperang, ngulak, buang sial, erbahan tambar, erburu, ngerabi, ndapeti mehuli, sinidapeti latahan.

4 [b]BUDAHA[/b], Wari si empat nahe, wari page, simehuli nuan-nuan, nama page ku keben, mena merdang tah nuan, kerja-kerja pe mehuli.

5 [b]BERAS PATI[/b], Wari medalit, wari mehuli erbahan kerja-kerja, majek rumah, mengket rumah, mulai erbinaga, ngelamar dahin, ula pesimbak sora.

6 [b]CUKRA ENEM BERNGI[/b], Wari pembukui, wari salang sai, mehuli berkat erlajang, berkat ngepar lawit, ngelamar dahin, ngadap man simbelin, mulai erbinaga. Kerja-kerja nereh-empo, erkata gendang, ngumbung, mena ku juma, nungkuni ate ngena.

7 [b]BELAH NAIK[/b], Wari pengguntur, wari Raja, adil berkat usur jumpa teman, nangkih, ngelamar dahin, mukul, ngaleng tendi, erpangir enggo seh sura-sura, kerina kerja-kerja simehuli banci erkata gendang.

8 [b]ADITIA NAIK[/b], Wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli saja, runggu, erkata gendang, erpangir kulau, erdemu bayu, mengket rumah, purpursage, mulai muka erbinaga/kede, maba nangkih, nukur barang upah tendi.

9 [b]SUMANA SIWAH[/b], Wari kurang ulina, metenget erkai pe, simehuli erburu, nogeng-nogeng ku darat tah ku lau.

10 [b]NGGARA SEPULUH[/b], Wari melas, metenget ranan, ula pesimbak sora, awas api, simehuli erbahan tambar, erperang, ngulak, menaken dahin, buang sial, mengket rumah, nereh-empo, erkata gendang, wari merawa. nampeken tulan-tulan.

11 [b]BUDAHA NGADEP[/b], Wari salang sai, wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli, runggu, ndahi kalimbubu, nereh-empo, muka usaha, ngelamar pendahin, kerja erkata gendang.

12 [b]BERAS PATI TANGKEP[/b], Wari simehuli, mehuli njumpai simbelin/sierpangkat, ngelamar pendahin, perumah-rumahken, erpangir rimo, kerja-kerja mindo rejeki, nereh-empo, ersembah man Dibata.

13 [b]CUKERA DUDU (LAU)[/b], Wari mehuli, nereh-empo, nuan galuh lape-lape tendi, ngeluncang, ndahi orang tua/kalimbubu, mengket rumah, erpangir ku lau.

14 [b]BELAH PURNAMA RAYA[/b], Wari Raja, kerja-kerja mbelin, kerja kalak si erjabaten, erpangir ku lau/nguras, ngeluncang, guro-guro aron, nunggahken lau meciho, naruhken anak ku kalimbubu.

15 [b]TULA[/b], Wari sial, mekisat kalak kerja-kerja ibas wari si e, simehuli ngerabi, nuan tualah.

16 [b]SUMA CEPIK[/b], Wari la mehuli, adi lit urak bilangan man bahanen bulung-bulung simalem-malem, simehuli: erburu, nogeng siding, ngkawil, njala.

17 [b]NGGARA ENGGO TULA[/b], Mehuli buang sial, erbahan tambar, muro kengalen, erpangir selamsam.

18 [b]BUDAHA GOK[/b], Wari page mbuah, mulai mutik, mere page, mena nuan, nama page ku keben, mulai muat page i keben, ngerik, numbun page, wari kurang ulina.

19 [b]BERAS PATI[/b], Menaken rabin, nabah kayu rumah, ngkawil, erbahan sapo juma.

20 [b]CUKRA SI 20[/b], Mehuli erbahan tambar, mengket rumah, nampeken tulan-tulan erkata gendang, mehuli berkat gawah, perumah-rumahken.

21 [b]BELAH TURUN[/b], Buang sial, ncibali siding, ngekawil, erburu, ngaci.

22 [b]ADITIA TURUN[/b], Erbahan tambar, erpangir kengalen, buang sial, erburu, ngkawil, ngulakken pinakit, turun ku lawit.

23 [b]SUMANA MATE[/b], Mehuli erbahan togeng-togengen darat tah i lau, ncibali siding, erburu rubia-rubia.

24 [b]NGGARA SIMBELIN[/b], Mehuli erbahan tambar, erpangir buang sial/pinakit, ertoto man Dibata kerna si mehuli.

25 [b]BUDAHA MEDEM[/b], Wari sinuan-nuan, nuan-nuan, kujuma, mere page, muti, muat page ku keben, ngerik, berkat erdalan.

26 [b]BERAS PATI MEDEM[/b], Wari si malem-malem, mere nakan man orang tua, ndahi kalimbubu, kerja nereh empo, erbahan tambar.

27 [b]CUKRANA MATE[/b], Buang sial, erbahan tambar, erburu, engkawil, ngerabi.

28 [b]MATE BULAN[/b], Ngulak, buang sial, nubus semangat, erburu, ngkawil turun ku lawit.

29 [b]DALAN BULAN[/b], Wari kurang ulina, simehuli tupuk.

30 [b]SAMI SARA[/b], Nutup Kerja, numbuki aron, pupursage, ertoto man Dibata, man nini-nini, nendungi guru.



BIAK-BIAK SILIMA MERGA
04.30.04 (6:59 am) [edit]
Nina tua-tua erpalasken pengalamen si lit bas ia, lit nge enda biak-biak kepribadian kalak Karo rikutken merga-merga i bas Merga Silima, e me [b]Karo-karo, Ginting, Sembiring, Perangin-angin ras Tarigan[/b], amin gia labo tepat kal. Biak entah pe temperamen kalak Karo rikutken mergana enda, mawen-mawen lit kebenarenna, e maka ijadiken kuan-kuan, ituriken kalak ersundut-sundut. Nina kuan-kuan e bagenda:
[b]- Cerdik Karo-karo
- Jembua Ginting
- Mejeret Sembiring
- Perbual Tarigan
- Kecek Perangin-angin[/b]

[b]Cerdik Karo-karo[/b]
Cerdik Karo-karo ningen e, lit buktina, e me: Tangtangna kalak Karo sarjana, e me Dr. B. Sitepu ras Mr. Jaga Bukit. Tangtangna Profesor kalak Karo e me Prof. A. T. Barus. Tangtangna kalak karo jadi Gubernur, e me Ulung Sitepu. Pecatur kalak karo si juara Internasional e me Cerdas Barus.

[b]Jembua Ginting[/b]
Kalak mejembua lantang ngeranana, teridah biakna si mbisa kerna kebenaren. Erkiteken si e kalak Ginting terberita i bas kepangliman. Contohna Jamin Ginting ras Selamat Ginting. Tokoh enda duana cukup terkenal i Indonesia enda.

[b]Mejeret Sembiring, [/b]
Kalak sembiring “agak diplomat”. Contohna: “enggo kam man?” nina man kalak Sembiring. Jababna: “Adi la aku man ma labo bagenda belinna!”. Kalak sembiring biasana sitik ngerana tapi mbages ertina janah tuhu ateta. Banci siidah ibas tahun lima puluhen i bas paksa pembangunan Territorium (I) uga cara Nelang Sembiring ngatur Kodam enda, banci ikataken menam bali ras perancang nasional. Jelas dage maka ide-ide pembangunen e uluna ibas Sembiring Mergana. Kalak diplomat ngerana manjar-anjar tapi tuhu ateta maka seh idena ialoken kalak. Siinget pe nai ibahanna Sekolah Asisten Perkebunan, seh maka kalak Karo enterem erdahin i bas perkebunen (ADM, Staf, rsd)

[b]Bual Tarigan[/b].
Bual labo ertina “bohong”. I bas jaman si adi mbue kal waktu kalak erbual-bual i jambur. Kalak si beluh erbual, ertina beluh maba bulung percakapen mahan bana ia jadi perlu ide-ide baru man kalak si deban. Dungna ia jadi kalak si erdolat erkiteken mbue pengikutna. Erbual-bual, ertina ercakap-cakap, ngerana seh binagana keri lako. Dage kalak Tarigan ngasup erbahan ate kalak tuhu arah pengeranana seh maka rulih me ia i bas biangana, budaya ras politik Kalak Tarigan nai nari termurmur i bas perbinagan. Lit beritana dalan Siantar nari ku Parapat kalak Tarigan erbanca. Stadion Teladan pe nai kalak Tarigan enda nge erbahanca. Terberita Tarigan Tua kalak si beluh erbinaga. i bas usaha pengangkuten nai “Firma Swift” kalak Tarigan kang empuna.

[b]Kecek Perangin-angin. [/b]
Kecek ijenda, ertina beluh kal ia make dilahna erbahan ate kalak malem. Ukur kalak malem-malem sembelah ibahanna. I bas sejarah terberita kebeluhen Sibayak Kuta Buuh maka banci ia jadi Sultan Langkat. Ia terberita beluh ras mbisa. Tentu siinget denga Sibayak Garamata si jadi penentang penjajah Belanda ku Taneh Karo.

E maka bicara Merga Silima enda banci ersada ia, sendalanen ia, ola ia sparadis, tentu seh kal sikapna.

Bagem kira-kira batang belinna biak-biak si lima merga i bas Merga Silima.

ENDE-ENDEN KALAK PERLAJANG
04.30.04 (6:50 am) [edit]
Wari si gerdem i negeri dauh enda
Pekeke ateku tedeh nandangi kena
Ku inget paksa udan gembura mbarenda
Nutung jaung kita i sapo si dua

Gia lalit kata ni belas
Si ndube tempa la lit ertina
Gundari reh ngerigep aku
Ija kal kena gundari

O si mada kegeluhen
Turiken sitik bangku
Ija cibalna si ateku tedeh
Jumpa min la gia erkuan

Wari gerdem i negeri dauh enda
Ku aloken gambar kena sada jabu
Telu anakndu sehat kerina
Dalan si lino erlebuh man bangku
-----
[i]taneh kerah, des 03[/i]

Legenda lau kawar
04.30.04 (6:48 am) [edit]
Danau Kawar / Lau Kawar merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Kabupaten Karo dengan luas lebih kurang 100 hektar. Jaraknya dari kota Medan lebih kurang 85 Km. Dulu objek wisata ini setiap hari sabtu dan Minggu serta hari-hari libur ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik dan manca negara, tapi 10 tahun terakhir ini kelihatannya sudah kurang terawat dan jarang dikunjungi oleh para wisatawan kata Kristian Sukatendel mengomentari keadaan Danau Lau Kawar kebanggan masyarakar Karo ini.

Konon menurut ceritanya, Danau Lau Kawar ini berasal dari lokasi sebuah perkampungan yang namanya Kawar. Penduduk desa yang pada umumnya bekerja sebagai petani sebagaimana dengan warga lainnya di Tanah Karo.

Hasil pertanian masyarakat selalu berlimpah ruah karena Tanahnya cukup subur. Para petani tidka ada memakai pupuk atau obat-obatan seperti sekarang.

Singkat cerita, tibalah musim panen padi. Seluruh warga gembira melihat hasilnya menguning bernas. Demikian juga tentunya kepala desa lau Kawar memiliki kebahagiaan tersendiri mengingat ladangnya cukup luas. Apa yang diharapkan penghulu desa selama ini ternyata
telah dikabulkan Tuhan pada tahun itu. Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan maka penghulu Desa Kawar menyelenggarakan pesta Gendang Guro-guro aron di ladang tersebut selama empat hari-empat malam. Seluruh warga di undang berpesta pora yang luar biasa meriahnya.

Dapat dimaklumi, karena yang mengundang adalah penghulu desa maka tidak ada seorangpun yang berani menolak kecuali seorang wanita karena telah lanjut usia dan dia sendiri adlah ibu kandung dari pada penghulu Desa Kawar yang menyelenggarakan pesta yang meriah selama empat hari empat malam suntuk itu. Wanita tersebut tinggal sendirian di rumah, seluruh anak dan cucunya pergi. Bertalu-talu sayup-sayup suara gendang sesekali terdengar dari tempat wanita itu terbaring. Sekitar pukul satu siang acara menari di berhentikan karena tiba waktu makan siang. Penghulu dan warga desa seluruhnya makan dengan lauk pauk yang cukup mewah dan berkelimpahan. Lembu dan kambing serta babi dan ayam khusus dipotong semua kenyang puas dan gembira . Ini baru hari pertama

Setelah istirahat sebentar, acara menari dan menyanyipun dilanjutkan kembali dengan dipandu anak beru penghulu desa. Anehnya saat manari menjelang sore penghulu desa memanggil anak yang masih kecil dan lugu, rupanya dia teringan ibunya yang tertinggal sendirian dirumah belum ada yang mengantar nasi untuk makan siang.
Nasi dengan lauk pauk yang cukup dipersiapkan. Anak penghulu yang masih lugu dan kecil tadi disuruh mengantarkannya kerumah neneknya. Namun nasib malang lagi menimpa si nenek, sudah tidak diingat
mengantar nasi pada waktunya, malah nasi yang diantar cucunya
ditengah jalan bungkusannya di buka serta seluruh daging lembu, kambing, ayam, dan babi dimakan serta tulang belulangnya kemabali dimasukkan sang cucu kedalam bungkusan dan dikemas kembali seperti semula.

Sekalipun nasi untuk makan siang menjelang sore baru tiba ternyata baru tiba ternyata sang nenek masih mampu tersenyum melihat sang cucu datang membawa bungkusan. Begitu bungkusan di terima,si cucupun terus kembali menuju lading. Wanita tua inipun dengan susah payah bangun dari pembaringan agar segera makan.Begitu bungkusan di buka si nenekpun begitu terkejut karena yang ada didalam hanya tulang belulang.

Lama si nenek tercengang menatap bungkusan itu, tak sadar air matanyapun jatuh membasahi pipinya yang sudah keriput. Malang memang nasib si nenek. Anak seorang penghulu yang disegani namun dirinya sampai melupakan ibunya yang sejak kecil mangasuh, membesarkan dan membimbing. Hati nurani nenekpun memberontak tak terbendung lagi. Dia menangis terisak,bersumpah sembari memeras air susunya " aku yang melahirkan dan membesarkan engkau , engkau telah mendapt kedudukan terhormat ternyata engkau tidak dapat menghormati orangtua sendiri, air susu ini menjadi saksi anakku, untuk itu aku bersumpah tiada henti, tiada putus asa sembari air mata terus mengalir di pipi dan memeras air mata terus mengalir di pipi dan memeras air susunya. Tak lama kemudian sumpah nenek yang malang itupun terkabul, embun gelap mulai menutup langit seakan hari mulai malam. Kilat dan guntur bergemuruh sambung menyambung. Seluruh warga yang berpesta meriah mulai panik, terlebih-labih hujan mulai turun dengan derasnya.Pestapun mulai bubar seketika ,seluruh penduduk lari mencari tempat berteduh.

Hujan tiada mau peduli, selama tujuh hari-tujuh malam deras tiada hentinya, air bah pun terjadi.Desa kawar yang persis terletak di bawah gunung Kaki sinabung itupun tenggelam. Seluruh harta benda tidak ada yang terselamatkan. Desa Kawar telah berubah wujud menjadi sebuag danau, yang sekarang disebut dengan Danau Lau Kawar.

Dari legenda diatas bisa dipetik suatu kesimpulan bahwa,
1. Bila kehidupan telah tercukupi maka yang pertama yang harus dilakukan adalah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Hendaknya janganlah berkelimpahan yang telah dimiliki menjadi lupa terhadap orang tua, sebagai wujud dan syukur kepada Tuhan harus dibuktikan pertama kepada orang tua, yaitu dengan memberikan yang terbauk kepada orang tua.
3. Jika menerima amanah dari seseorang untuk disampaikan kepada orang lain janganlah sesekali megutak-atiknya bertanggung jawablah atas kepercayaan yang telah diberikan.Sampaikanlah amanah itu kepada orang yang berhak menerimanya.



Emaka tuhu nge :
Jual jekol inang . . . .? ya. . . . . . . .
Kenapa terbuka inang ? bikin cotoh . . . .
Kenapa hitam inang ? karena sudah tua......
Kenapa berbulu inang ? ho mangitip kau rupanya.
Bodat.....
Heyy........
Balagais....


ASAL RAS JADINA KALAK KARO
04.30.04 (6:40 am) [edit]
Seh ngayak gundari langnga ieteh payona ija nari asal rehna ras jadina kalak Karo, bagekape erti si lit ibas kata Karo e. Em dalinna maka lit piga-piga kalak Karo si enggo megajang pemetehna nggit ertutus ate ndarami, nungkuni bagepe nggar-gari, ija nari kin situhun asal kalak Karo e, kai ertina ras ndiganai mulai enggo lit.
Tapi anem bagepe langnga kabo teridah terombo si tangkas mereken kiniteken ras man gelemen man kalak Karo, terlebih lalit tersinget turi-turin terombo entahpe pustaka sini tadingken nininta siadi sibanci man ogen ras man pergemeten kalak Karo si erpemeteh.
Lit nge tuhu sitersinget ras singataken maka kalak Karo e rehna ibas gelar sada Kerajaan Simbelin si enggo pernah lit kira-kira ibas tahun 1593 eme siigelari Kerajaan Haru. Nupung sie Kerajaan Haru mbelang kuasana mulai i perbalengen Kerajaan Siak nari sehpe ku Sungai Wampu. Tapi erkiteken Kerajaan Haru enda talu erperang ras Kerajaan Acih, emaka rayatna enggo marpar lit ku Asahen, ku Simalungun, ku Singkel, ku Pak-pak, lit ka ku Acih (Alas-Gayo). Sitading ibas ingan kalak Karo sigundari eme Karo Gugung, Karo Timur (Simalungun), Karo Baluren (Dairi), Karo Acih, Karo Jahe (Deli ras Serdang), Karo Bingei (Bahorok - Langkat) eme sinigelari kalak Karo.
Bagem silit tersinget, tapi kerna sie perlu denga terdauhen isik-sik ras ipelajari alu pemeteh simeganjang, maka banci dat situhuna ras sipayona. Kerna sie perlu ras mbelin gunana maka ola dat turi-turin si la payo si banci erbahan sinursur kalak Karo pagi ikut papak ngelakokenca.

Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri.

Suku ini terdiri dari lima Merga, Tutur Siwaluh, dan Rakut Sitelu.
Merga silima yakni:
1. Karo-karo
2. Ginting
3. Sembiring
4. Tarigan
5. Perangin-angin

Dari kelima Merga diatas, masih terdapat sub-sub Merga.
Berdasarkan merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade-kade Sepuluh Dua Tambah Sada.

Rakut Sitelu yaitu:
1. Senina/Sembuyak
2. Kalimbubu
3. Anak Beru

Tutur Siwaluh yaitu:
1. Sipemeren
2. Siparibanen
3. Sipengalon
4. Anak Beru
5. Anak Beru Menteri
6. Anak Beru Singikuri
7. Kalimbubu
8. Puang Kalimbubu

Perkade-kaden Sepuluh Dua:
1. Nini
2. Bulang
3. Kempu
4. Bapa
5. Nande
6. Anak
7. Bengkila
8. Bibi
9. Permen
10. Mama
11. Mami
12. Bere-bere

Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa Indonesia lainnya dapat diteria menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa persyaratan adat. Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannya dalam pergerakan merebut Kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950.

Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta takwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang pada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembamgunan. Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan
harapan (sura-sura pusuh peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut [i]Tuah, Sangap, dan Mejuah-juah[/i].

[b]Tuah [/b]berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin, dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang,

[b]Sangap [/b]berarti mendapat rejeki yang banyak, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.

[b]Mejuah-juah [/b]berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang buat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Kerja Adat Manteki Perjabun
04.30.04 (6:38 am) [edit]
[b]Mejuah-juah![/b]
Ijenda lit luah ibas kami nari pengelola http://takasima.web.com/ kerna manteki perjabun ibas adat Karo. Artikel enda idat kami bas cerita orang tua-orang tuanta nari bage pe ibandingken kami ku piga-piga buku mengenai Adat Budaya Karo. Artikel silengkapna kari banci ibukandu bas webta enda kari.

Artikel enda perlu iakap kami radu ras sieteh gelah banci kita memperkaya pengetahuan tentang adat Karo si enggo ndube terlupaken akibat perkembangen modernisasi sigundari. Lit 3 erbage gelar kerja petumbukken/perdemuken rikutken peradadaten kalak Karo e me kap :
1. Kerja Erdemu Bayu
2. Kerja Ngeranaken
3. Kerja Petuturken.
Gelar kerja adat enda itentuken arah cibal pertuturen antara si erjabu erpalasken merga si lima. Ertina ngenen kubas merga si dilaki ras beru si diberu, seh kubas beberena duana, ntah kin tuturna rimpal, turang impal, sipemeren, rsd.

1. Erdemu Bayu
Kalak si erjabu ikataken Erdemu Bayu eme kap adi sekalak anak perana tumbuk ras singuda-nguda anak mamana kal, ntah pe singuda-nguda tersereh man anak bibina kal alu kata si deban ia tumbuk ras impalna kandung. Janah megati me si diberu enda igelari "beru singumban".
Utang adat si empo man anak beru si nereh ikataken "perkembaren" entah pe megati ikataken "ulih ermakan" janah labo banci mbelin ipindo anak beru perkembaren man si empo.

2. Ngeranaken
Kalak si erjabu ikataken Ngeranaken eme kap adi si empo ras si tersereh tumbuk labo ibas tutur rimpal, umpamana:
- Turang Sipemeren, emekap seri beberena duana, entahpe seri beru nande si empo ras beru nande si tersereh.
- Turang Impal, emekap merga si empo seri ras bebere si tersereh, entah pe seri merga bapa si empo ras beru nande si tersereh.
Alu bage ibas pedemukenca lit unsur pelanggaren adat. La arus ia tumbuk, sebab tuturna erturang. Emaka ibahan me utang si empo man anak beru sinereh siigelari "sabe". Janah megati ka pe ipindo anak beru sinereh "pengarusi", maka nggo iarusken pertumbukna. Belinna biasana sepersepuluh tukur.

3. Petuturken
Kalak si erjabu ikataken Petuturken lit dua erbage, emekap:
- Si empo ras si tersereh memang kin gel-gel labo sitandan, erkiteken kuta erkedauhen. Kenca ertutur maka ieteh payo tuhu ia ibas tutur rimpal.
- Si empo ras si tersereh rembang la lit jumpa merga ras beru bagepe beberen duana ibas merga silima, umpamana merga Sembiring bebere Ginting ras beru Karo bebere Tarigan.
Emaka ibahan me tutur rimpal gelah banci ipetumbuk. Ibas kecibal si enda utang si empo nandangi anak beru sinereh igelari "persadan", sebab ije nari maka enggo ersada si empo ndai ras anak beru sinereh.

Sibar enda me bas kami nari, bujur ras mejuah-juah.

[i]Herland Sembiring [/i]

BULANG-BULANG KARO
04.30.04 (6:36 am) [edit]

Ngikutken si enggo biasa ilakoken, adi lit sada kerja adat, sukut ibahan rose, maka sidilaki arus make bulang-bulang, sidiberu make tudung. Bage kape ibas kerja gendang guro-guro aron. Engkai maka bage? Eme erdandanken pengakap kalak Karo, maka mejile, mehaga, metunggung ras mehamat simada kerja.
Bulang-bulang si ipake sidilaki eme uis Karo, gelarna uis beka buluh. Uis beka buluh enda mula-mula ilipat dua, jenari ilipat sekali nari maka bentukna enggo telu suki. Lipaten sila kena tepina arah teruh ilipat ka maka enggo mekapal sitik. Enca bage ipakeken ku takal sidilaki alu ngelilet kenca arah pudi nari ku lebe, sada tampukna nimai sada ngelilet emaka tampuk si ililetken e isilepken arah teruh lipaten ibabo cuping. Tencukna arah babo takal siarah pudi, banci pe tencukna erlipat sitik. Bagem rupana adi idah ibas pemaken bulang-bulang sidilaki ngikutken sibiasana.
Tapi gundari enggo lit piga-piga lain. Bulang-bulang e, sierbahansa eme "persalon", itempahken man bana. Emaka persalon erbahan bulang-bulang e ngikutken pemetehna ras uga akapna maka murah erbanca. Sope denga bulang-bulang e jadi bagi tutup takal entahpe tengkuluk, ibentuk ije uis beka buluh. Enca dung, tading make kenca naring.
Bagepe min labo dalih adi mejile ras bentukna bagi bulang-bulang kalak Karo. Tapi rupana bagi tudung kalak Minang sidiberu, enggo ertanduk, dua tandukna, bagepe labo lit sekali pe kalak Karo sibeluh, erbahan Kata Suriang maka bulang sibage rupana labo pas bagi bulang kalak Karo. Situhuna si e perlu maka ola salih pagi dungna uis adat kalak Karo e ikut ras bulang-bulangna.
Maka kami tersinget bage, sebab inget ras igejapken kami paken adat kalak Karo e mejile, mehaga ras metunggung. Kerna sie banci kita erbanding-banding ku paken adat suku entah pe kalak sideban. Cubaken dage nen ku Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, ije ibas museumna lit serap ibanna paken piga-piga suku si lit ibas Indonesia. Paken ikut asesorina ipakeken ku bas patung gibs, cinder kerina ibas sada lemari galang. Teridah ije paken kalak Karo e la ketadingen, tuhu-tuhu mejile, mehaga ras metunggung.
Mulihi kita ningetken kerna bulang-bulang. Ise nge ndia mulana erbahan bulang-bulang e, jadina enggo ertanduk? Payona kal labo ieteh. Tapi pelu kuakap kami ersinget ijenda. Lit sekalak dilaki kalak Kalimantan tading ras ringan i Padang Bulang, Medan, gelarna la kueteh. Ia rusur itenahken ras isuruh kalak erbahan bulang-bulang kalak Karo adi lit kenca kerja. Entah ija nari guruna, bulang-bulang si ibahanna enggo ertanduk, dua ka tandukna. Bagepe ialoken kalak Karo si nuruh ia. Tahun 1995 iban Kongres Kebudayaan Karo i Hotel Sibayak Berastagi. Ia ikut iundang Panitia Kongres. Sekali ibas waktu la perlusakal, isuruh Panitia ia ncidahken uga erbahan bulang Karo. Paksa e contohna ibulangi Prof. DR. Masri Singarimbun. Enca dung ibulangina enggo idah bagi ertanduk. Tawa kerina jelma sienterem (peserta kongres) tapi lalit singataken bulang e lepak. Kukataken man kalak sierbahan bulang e, maka ningku bulang sibahanna la pas bagi bulang kalak Karo. Tapi ia tawa saja la tempa diatena. Emaka reh Sinik br Karo jumpaina aku,
"Payo katandu e, bulang sibahanna e la seri ras bulang kalak Karo, enggo salah kuakap banna e," nina.
"Kuakap pe bage turang, tapi la lit hakta ngataken man panitia, adi ia pe sinik saja," ningku ngaloi. Bagem sitik paksa e.
Enca si e, lit kenca kerja-kerja entahpe ercakap-cakap i kede kopi, usur aku tersinget. Subuk man kalak Karo i Gugung bagepe si i Jahe, kerina ngataken la payo, tapi tiap kerja kuidah bulang enggo ertanduk, mamang ateku. Bage nge kepe bulang Karo sigundari ateku. Sekali lenga uga dekahna, jumpa aku ras Hamid Meliala. Ia sekalak simeteh kerna paken adat Karo, usur pe tamu-tamu Pemerintah ibulangina. Kai nina enca kerna si e kusingetken?
"Situhuna bulang e enggo salah, lanai bage bulang Karo. Aku sendiri entah piga enggo jelma kubulangi, labo bage bentukna, labo ertanduk. Situhuna sienda jadi, enggo buen ulah persalon," nina ngaloi.
"Jadi adi bage ma perlu akapndu mehuli ipake bagi bulang kalak Karo?"
"Payo, tapi ikataken pe rusur lenga tentu ipake kalak, emaka kuakap, adi merhat kita bentukna ertanduk bage siban, sitempahken kusalon. Tapi adi la ateta bage, biasa saja, kita pe banci erbahan bulang-bulangta, entahpe kalak sideban sisuruh, tapi la bage bentukna."
Bagem percakapen kami sanga kami jumpa e. emaka kerna si e, mari ras kita ngukurisa. Janah iendesken kami man kalak Karo, enggo me iakap payo entah lang. Adi enggo siakap payo bagem siban, adi lang, sipakelah bulang sibentukna bagi bulang kalak karo nai nari see asa gundari.

[i]Bujur Sitepu [/i]

LUAH KALIMBUBU
04.30.04 (6:27 am) [edit]
Dalam pesta adat perkawinan suku Karo, ada tiga tahapan adat yang harus di lalui yaitu "Mbaba Belo Selambar”, “Nganting Manuk", dan “Erdemu Bayu” atau petuturken. Biasanya sebelum upacara Nganting Manuk dilakukan acara pemberkatan nikah di gereja, khususnya bagi pengantin orang Kristen.

Yang paling sarat upacara adalah saat Erdemu bayu karena upacara tersebut adalah puncak pesta dan salah satu event yang paling penting adalah penyerahan luah kalimbubu. Atau kalo di terjemahkan adalah Kado dari Kalimbubu karena tanpa luah dari Kalimbubu maka pesta menjadi hambar.

Akhir-akhir ini luah kalimbubu ini banyak disoroti dari sisi negatifnya karena adanya pandangan bahwa kegiatan penyerahan luah kalimbubu adalah pura-pura bukan merupakan suatu kenyataan sebab luah kalimbubu tapi dari pihak anak beru. Kalau yang mengadakannya dari pihak laki-laki kenapa disebut luah kalimbubu, kenapa justru kalimbubu yang menyerahkan hadiah? Kenapa kalimbubu yang membeli hadiahnya? Kenapa harus pengantin pihak laki-laki? Pertanyaan ini merupakan suatu gugatan terhadap adat Karo, yang belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dan walaupun selalu digugat tetap saja diadakan karena belum ada alternatif lain. Memang pada beberapa kasus tertentu luah kalimbubu disediakan oleh kalimbubu dan dia tidak mau kalau hadiahnya disediakan oleh orang lain . Pernah kalimbubu saksikan " luah kalimbubu " berupa kuitansi pembayaran seperangkat alat tidur tinggal mengambilnya di toko. Pernah juga penulis saksikan luah kalimbubu adalah kunci mobil tinggal mengambilnya dari showroom tapi yang paling banyak adalah luah kalimbubu berupa tilam dan alat dapur yang disewa dari pemilik jambur.

Bila ditelusuri asal-usul "luah kalimbubu", sebenarnya uang itu bagian dari uang mahar kalimbubu singalo bebere.Pihak pengantin laki-laki menanyakan kepada pihak pangantin peremouan berapa bagian dari kalimbubu? Lalu jawabnya sekian rupiah, sedangkan luah harus
disediakan sebagai tambahan. Jadi ada sejumlah uang dan seperangkat luah dimana uang langsung diterima sedangkan seperangkat luah dibeli pengantin lelaki dan nanti diserahkan sebelum upacara.

Kalau dilihat pada saat upacara penyerahan hadiah maka luah kalimbubu adalah milik orang lain (pengantin laki-laki) padahal bila ditinjau secara keseluruhan luah kalimbubu adalah merupakan hak kalimbubu, masalahnya adalah kenapa harus pihak pengantin laki-laki yang menyediakan? Kenapa tidak seluruh uang diberikan, lalu terserah kalimbubu apa mau dibelinya. Mau beli selimut beli lemari, beli tempat tidur terserah dia! Yang penting luah kalimbubu.

Menjadi jelas bagi kita adalah pada dasarnya luah kalimbubu adalah memang milik kalimbubu, tapi akhir-akhir ini keadaan berubah, luah kalimbubu disewa dari jambur yang nantinya dikembalikan setelah acara pesta selesai. Ini tidak benar dan yang membuat itu tidak benar
adalah kita sendiri.

Marilah kita tempatkan luah kalimbubu pada posisi sebenarnya untuk menghindari kemunafikan dalam melaksanakan adat-istiadat. Adat Karo sangat jauh lebih positifnya dan tidak bertentangan dengan agama Kristen. Adat Karo memberikan landasan berpikir bagi kehidupan orang Karo dan menunjukkan perilaku positif serta penampilan kita yang sering salah kaprah adalah kita sendiri manusianya!
Amin.

[i]Pt.Ir.Perdana Gintings,Msi[/i]

SMS... Iseng Yuk !!!
04.20.04 (1:47 am) [edit]


o Waktu mau SMS kamu,hatiku jadi deg2an.akhirnya aku beranikan diri tuk ungkapkan,bahwa selama ini,aku sayang bgt ama -PULSAKU-

o Manusia diciptakan Tuhan berpasangan,ada pria ada wanita,ada cakep ada yg jelek.Yang cakep kirim sms yg jelek baca sms.Kita harus tabah menerimanya

o Waktu denger bunyi "TIT-TIT-TIT" Si Jelek langsung baca SMS NYA, selang beberapa detik dia sadar "SIALAN SI CAKEP LAGI NGERJAIN GUE"

o Kata anak MONYET: Mak, kenapa muka kita kok buruk ya? Mak MONYET menjawab: Bersyukurlah nak, muka kita tidak seburuk yang baca SMS ini

o HP Anda tlh dilengkapi pembaca sms otomatis.Anda tdk perlu memakai jempol.Tapi kini sdh terlambat, Anda telah menggunakan jempol

o KABAR GEMBIRA: sekarang HP anda telah dilengkapi dengan fasilitas NADA SELA. Anda dapat menerima tlp: Di SELA2 pintu, di SELA2 jendela, & di SELA2 meja

o Sayang, tega nian kau menolak cintaku, hiks, lebih baik aku mati saja! ini sms terakhir drku sayang! krn saat kau membaca sms ini aku tlh menjual HP ku :P

o VH VH vnH !Onh !3nm "vhu-3uohd puvh !Ivqw3w UV9U3P Vvqw3w nvw 6vj3q u, hopoq visnuvw vhuvh - mau baca? balik Hpnya

o Sampaikanlah pesan ini kpd 9 orang teman yg kamu anggap goblok: Tenanglah, saya juga barusan menerima pesan ini

o Selama ini aku baru sadar kalau selama aku kirim SMS ke kamu hanya untuk dibaca & didelete.

o Para dokter tlh meneliti 10thn & akhirnya mrk temukan sensasi bhw org2 lesbi & homo slalu membaca sms dgn jempol.MAAF ANDA SUDAH TELAT MENGGANTI JARI

o Pilih yang mana. A.Tlp balik jika aku cute, B.Kirim sms jika aku baik & funky, C.Miskol jika aku cakep, D.Jangan lakukan apapun jika semua jawaban itu benar.

o Jika Anda Punya HP Nokia 3210 Segera Tukar Tambah Dengan Nokia 8210 cukup menambah Rp.5000 saja. 3210 + 5000 : 8210

o Fasilitas SMS anda untuk sementara kami BLOKIR karena sering terdapat KATA dan GAMBAR CABUL. Untuk mengaktifkan kembali ngomong AMPUN 100x sambil NUNGGING!!!

o Selamat anda baru saja memenangkan hadiah berupa voucher pulsa selama satu tahun. Caranya mudah, anda tinggal mematikan hp anda dan mengaktifkannya lagi tahun depan

o Kalo ada yg bilang lu jelek,sabar aja.Kl ada yg blg Lu bego,Cuekin aja.Kl ada yg blg lu dungu,Cool aja.Tp kl ada yg blg lu cakep ato cantik, Tampar aja krn itu -FITNAH-

o Dah tau belum? Pasar Aceh terbakar tuh,puluhan toko dilalap si Jago Merah,100 orang tewas, 321 luka parah, 16 mobil dan 202 sepeda kotor hangus, dan 1 orang TERTIPU krn dah baca SMS ini.. :P

o Kemaren malem gue berbaring di tempat tidur, gue ingat loe sambil menatap bintang di langit, gue ngabayangin, KOK LO NGGAK MAU BAYAR UTANG LO YAH!

o Gue seneng banget ama sifat2 elo, seperti Menyayangi, Optimis, Nekat, Yakin, Energik, & Tekun. Jadi kalo disingkat, elo seperti M.O.N.Y.E.T

o Engkau sungguh dinamis, Rambutmu kayak Selebritis, Sifatmu romantis, Gayamu erotis, Pakaianmu necis, tapi sayang wajah loe tuh kayak TELETUBBIES

o Baca pesan ini dgn suara Shin Chan dan posisi HP terbalik :
|7VqJ3+ $w$ Vvq o63q 6uVJo vpv vWvW vWvW

o Selamat anda baru saja memenangkan hadiah berupa voucher pulsa selama satu tahun. Aktifkan dg cara: anda cukup tinggal mematikan hp anda dan mengaktifkannya lagi tahun depan


o Maaf kalo menganggu….!! Tolong hapuskan SMS yg sedang kamu baca ini yah bentar..

o Eh…. Lu tau gak seh, gua tuh paling bete kalo nih SMS nyampenya ke HP elo!

o Segoblog-goblognya orang goblog jauh lebih goblog orang yang sempet-sempetnya baca SMS ini. apalagi sambil senyam-senyum gitu…!!

o Jika kamu teman sejatiku, kuharap kita selalu bersama ibarat bunga mawar, I mawarnya you durinya, ibarat Nano Nano, I manis you asin ibarat tahi-lalat, I lalatnya you TAHInya, Adil kan..??

o Kalau kamu MARAH, keluarkan AMARAHmu,Kalau kamu sedih, keluarkan TANGISANmu TAPI INGAT! Kalau kamu MALU jangan keluarkan KEMALUANmu Yah…!!

o Tiap malam kau gerayangi aku dengan bibirmu, kau hisap puas tubuhku, kau berikan eranganmu ditelingaku & setelah puas kau tinggalkan aku. Dasar nyamuk sialan!

o Eh..tadi aku dpt telp dr org tak dikenal,ngomongnya ngak ngenakin ttg masa lalumu!, katanya kamu pernah melakukan itu di dlm mobil & sering, loe suka KENTUT yah..?

o Selamat! anda memenangkan undian PEPSODENT. Utk pengambilan hadiah kirimkan biodata anda ke POBox 22222 disertai 2 gigi depan beserta akar-akarnya

o Sudah sejak lama aku memperhatikanmu, mencuri pandang hanya untuk melihatmu, ku tak tahu apa yg harus kukatakan kepadamu agar kau mengerti ada UPIL di hidungmu.

o Yang bisa meramal nasib : WONG KAM FOE Yang pintar silat : WONG FEI HONG Yang rajin kirim SMS : WONG SAN THAY Yang suka godain orang : WONG IE SENG Yang sedang baca SMS : WONG GHENDHENG

o Pesan ini hanya dpt dibaca orang yg cakep : Coba lagi … Kosong? Maaf, berarti Anda tidak cakep

o jangan dibaca jangan dibaca jangan dibaca...dasar bego luh dibilang jangan dibaca, Jangan dibaca!! ... Dibilang jangan baca, masih diterusin. Kamu bisa baca engak sih!, Kok enggak ngerti kalau dibilangin.!
HEHEHEHEHEHEHEHE
By ALTO Ricky_Jo

Mountain..
04.20.04 (1:44 am) [edit]
jalannya berkelok dan mendaki
siapa menanti tak pernah kutahu
sunyiku pun kekal menjajah diri
dan angin pun senantiasa memburu ah,
ingin aku beristirahat dari mimpi
namun selalu kudengar ia menyeru
tentang jejak di tanah berdebu
diam - diam aku pun berangkat pergi

[i]Toto St Radik [/i]

JUMPA BAS NIPI
04.20.04 (1:41 am) [edit]
Sengget kal aku
Mamang ateku ari turang
Medak kal aku
I tengah berngi
Berngi si mbages turang
Morah ate medak kal aku i tengah berngi

Cirem kal aku
Megah kuakap ari turang
Kuidah kena enjumpai aku
Malem ateku turang
Morah ate, medak kal aku i tengah berngi

Tapi nipiku kal ngenca kidahken
Kurigep kena awihndu kal ngenca kepeken
Nde tumpatna ukurku e turang
Nde turang nde turang mesayang

Aloi aku sekali nari turang
Uga katandu ajari aku o turang

[i]Djaga Depari[/i]

KUAN KUAN KALAK KARO
04.20.04 (1:37 am) [edit]

[u][b]Melas pe ningen api adi la icikep labo meseng[/b][/u]
Piga-piga erbage kesusahen nggeluh, adi la ibahan sababna labo jumpa. Mesui gia ningen ibas tutupen, adi la ibahan dalin itutup, labo jelma itutup.

[u][b]Adi pajek gara api, kugapa pe rubati[/b][/u]Gara api pajek adi si man tanggerenken la lit. Ertina, adi mesera kel baban nggeluh, nakan man pangan la lit, kutera pe labo i eteh mehuli.

[u][b]Ngutkut bagi api bas segal[/b][/u]Ikataken ku jelma si permenek, nggit ngerem-ngerem ukurna. Atena segat entah morah-morahna ibuni-bunikenna. Seh mawen-mawen dagingna kertang itindan-tindan ukurna.

[u][b]Keri-keri arang besi la tembe[/b][/u]
Sibar ngasup enggo ikeriken, tapi sura-sura la seh. Umpama guna nekolahken anak, orang tua enggo tungtung kapur, lembu idayaken, sabah iputangken, tapi erkiteken anak la rate tutus, sekolahna la rasil.

[u][b]Aras jadi Namo[/b][/u]
Kalak si mesera babanna nggeluh jadi kalak bayak. Kebalikenna : Namo jadi Aras. Biasa ka ipersada, : Aras jadi namo, namo jadi aras. Ipake ngandingken kumalih jaman. Kalak si musil jadi jore, si jore salih ku mesera.

[u][b]Ngasuhi anak arimo, jukut nakanna[/b][/u]
Ikuanken ku jelma si la terasuhi perbahan seh royalna, la meteh mehuli.

[u][b]Bagi si ngasuhi anak arimo, la lit nakanna, kita irigepna[/b][/u]
Iandingken ku jelma si mesera manjangisa, janah adi la ibere, kita ikurukna entah duit ta i tangkona.

[u][b]Bagi arimo natap tabe[/b][/u]
Ningkalak, adi arimo ercurmin bas lau, megah akapna ngenehen rupana, seh lupa ndarami nakan. Ikuanken man jelma si labo entabeh babanna nggeluh, tapi la atena erdahin, perbahan jore akapna bana.

[u][b]Bagi arimo tua-tua[/b][/u]
Arimo tua-tua, janahna erdalan pe lit nge rusur sorana bagi sora kalak jungut-jungut.
Ikataken man jelma si mejungut, enggo me ia sinik nuate, jungut-jungut denga kang.

[u][b]Bagi aringgeneng nandangi tongkap[/b][/u]
Sorana nandangi tongkap, erdengung-dengung, sung megang sung lahang
Iumpamaken kusora kalak si nurdam mejile.

[u][b]Bagi aringgeneng beru-beru, la neren[/b][/u]
Iandingken ku jelma si la perpang, sitik pe kalak la mehangke. Biasa ikataken man anak perana, si la ibiari singuda-nguda sabap ngkuit pe la pang.

[u][b]Labo terbuat ate tungir asa pungga[/b][/u]Antusenna, pemindon si kutera pe ibahan la terdemi, pemindon si lang-lang. Umpamana danak-danak ngandung, ipindona gelah itukur kuda.

[u][b]Gerantang Acih[/b][/u]
Ngataken jelma pergerantang, mehantu tempa, tapi situhuna ia percikcik.

[u][b]Menang bas babah, talu bas perukuren[/b][/u]
Ikuanken ku kalak si la lit pemetehna, tapi ngerana la nggit talu, ia tempa si beluhna. Gelah menang bas cakap, rugi pe ia nggit.

[u][b]Babahna bagi bulan erlajar[/b][/u]
Ngataken tempas babah mejile.

[u][b]Adi kidaram salu babah, ndigan pe la dat[/b][/u]
Ikataken ku jelma si la mejingkat kidaram. "Ija kin, ..la kap lit ije", nina rusur. Biberna ngenca kemuit, tanna la cigargar, janah matana la metenget pepayosa.

[u][b]Petembal bagi persepah babi[/b][/u]
Ngandingken perukuren la des, entah pe silawanen. Umpamana, orang tua merincuh maka anakna mengketi sekolah guru. Ate anak, kujapa pe labo dalih, gelah ula ku sekolah guru.

[u][b]La ngidah ikur babi pe[/b][/u]
Ikataken kempak kalak si tutus kal atena erdahin. Pagi-pagi lampas ku juma, ikur babi pe lenga teridah. Karaben pe kenca gelap maka ku rumah, ikur babi lanai ka teridah.

[u][b]Bagi babi Lau Baleng[/b][/u]
Bagi babi Lau Baleng tersena galang janah mbur.
Ikateken kempak jelma si seh burna

[u][b]Njula babi salu kedep[/b][/u]
Ikuanken kempak jelma si la terjula. Bicara perbahan ate kalak nembeh pe maka ibere kalak, la mberat tanna ngalokenca.


Turi-Turin Beru Ginting Sope Mbelin
04.20.04 (1:28 am) [edit]
Di daerah Urung Galuh Simale ada sepasang suami istri, yaitu Ginting Mergana dan Beru Sembiring. Mereka hidup bertani dan dalam kesusahan. Anak mereka hanya seorang, anak wanita, yang bernama Beru Ginting Sope Mbelin.
Untuk memperbaiki kehidupan keluarga maka Ginting Mergana mendirikan perjudian yaitu "judi rampah" dan dia mengutip cukai dari para penjudi untuk mendapatkan uang. Lama kelamaan upayanya ini memang berhasil.
Keberhasilan Ginting Mergana ini menimbulkan cemburu adik kandungnya sendiri. Adik kandungnya ini justru meracuni Ginting Mergana sehingga sakit keras. Akhirnya meninggal dunia. Melaratlah hidup Beru Ginting Sope Mbelin bersama Beru Sembiring.
Empat hari setelah kematian Ginting Mergana, menyusul pula beru Sembiring meninggal. Maka jadilah Beru Ginting sope Mbelin benar-benar anak yatim piatu, tiada berayah tiada beribu.
Beru Ginting Sope Mbelin pun tinggal dan hidup bersama pakcik dan makciknya. Anak ini diperlakukan dengan sangat kejam, selalu dicaci-maki walaupun sebenarnya pekerjaannya semua berres. Pakciknya berupaya memperoleh semua harta pusaka ayah Beru Ginting Sope Mbelin, tetapi ternyata tidak berhasil. Segala siasat dan tipu muslihat pakciknya bersama konco-konconya dapat ditangkis oleh Beru Ginting Sope Mbelin.
Ada-ada saja upaya dibuat oleh makcik dan pakciknya untuk mencari kesalahan Beru Ginting Sope Mbelin, bisalnya menumbuk padi yang berbakul-bakul, mengambil kayu api berikat-ikat dengan parang yang majal, dll. Walau Beru Ginting Sope Mbelin dapat mengerjakannya dengan baik dan cepat - karena selalu dibantu oleh temannya Beru Sembiring Pandan toh dia tetap saja kena marah dan caci-maki oleh makcik dan pakciknya.
Untuk mengambil hati makcik dan pakciknya, maka Beru Ginting Sope Mbelin membentuk "aron" atau "kerabat kerja tani gotong royong" yang beranggotakan empat orang, yaitu Beru Ginting Sope Mbelin, Beru Sembiring Pandan, Tarigan Mergana dan Karo Mergana.
Niat jahat makcik dan pakciknya tidak padam-padamnya. Pakciknya menyuruh pamannya untuk menjual Beru Ginting Sope Mbelin ke tempat lain di luar tanah Urung Galuh Simale. Pamannya membawanya berjalan jauh untuk dijual kepada orang yang mau membelinya.
Di tengah jalan Beru Ginting Sope Mbelin bertemu dengan Sibayak Kuala dan Sibayak Perbesi. Kedua Sibayak ini memberi kain kepada Beru Ginting Sope Mbelin sebagai tanda mata dan berdoa agar selamat di perjalanan dan dapat bertemu lagi kelak.
Kemudian sampailah Beru Ginting Sope Mbelin bersama pamannya di Tanah Alas di kampung Kejurun Batu Mbulan dan diterima serta diperlakukan dengan baik oleh Tengku Kejurun Batu Mbulan secara adat.
Selanjutnya sampailah Beru Ginting Sope Mbelin bersama pamannya di tepi pantai. Di pelabuhan itu sedang berlabuh sebuah kapal dari negeri jauh. Nakhoda kapal itu sudah setuju membeli Beru Ginting Sope Mbelin dengan harga 250 uang logam perak. Beru Ginting Sope Mbelin disuruh naik ke kapal untuk dibawa berlayar. Mesin kapal dihidupkan tetapi tidak jalan. Berulang kali begitu. Kalau Beru Ginting Sope Mbelin turun dari kapal, kapal itu dapat berjalan, tetapi kalau dia naik, kapal tidak dapat berjalan. Nakhoda akhirnya tidak jadi membeli Beru Ginting Sope Mbelin dan uang yang 250 perak itu pun tidak dimintanya kembali.
Perjalanan pun dilanjutkan. Ditengah jalan, paman Beru Ginting Sope Mbelin pun melarikan diri pulang kembali ke kampung. Dia mengatakan bahwa Beru Ginting Sope Mbelin telah dijual dengan harga 250 perak serta menyerahkan uang itu kepada pakciknya Beru Ginting. Pakciknya percaya bahwa Beru Ginting telah terjual.
Beru Ginting Sope Mbelin meneruskan perjalanan seorang diri tidak tahu arah tujuan entah ke mana, naik gunung turun lembah. Pada suatu ketika dia bertemu dengan seekor induk harimau yang sedang mengajar anaknya. Anehnya harimau tidak mau memakan Beru Ginting Sope Mbelin, bahkan menolongnya menunjukkan jalan yang harus ditempuh.
Beru Ginting Sope Mbelin dalam petualangannya sampai pada sebuah gua yang dalam. Penghuni gua - yang bernama Nenek Uban - pun keluar menjumpainya. Nenek Uban ini pun tidak mau memakan Beru Ginting Sope Mbelin bahkan membantunya pula. Nenek tua ini mengetahui riwayat hidup keluarga dan pribadi Beru Ginting Sope Mbelin ini.
Atas petunjuk Nenek Uban ini maka secara agak gaib Beru Ginting Sope Mbelin pun sampailah di tempat nenek Datuk Rubia Gande, yaitu seorang dukun besar atau "guru mbelin". Sesampainya di sana, keluarlah nenek Datuk Rubia Gande serta berkata: "Mari cucu, mari, jangan menangis, jangan takut" dan Beru Ginting Sope Mbelin pun menceritakan segala riwayat hidupnya.
Beru Ginting Sope Mbelin pun menjadi anak asuh nenek Datuk Rubia Gande. Beru Ginting pun sudah remaja dan rupa pun sungguh cantik pula. Konon kabarnya sudah ada jejaka yang ingin mempersuntingnya. Tetapi Beru Ginting Sope Mbelin tidak berani mengeluarkan isi hatinya karena yang memeliharanya adalah nenek Datuk Rubia Gande. Oleh karena itu kepada setiap jejaka yang datang dia berkata : "tanya saja pada nenek saya itu". Dan neneknya pun berkata kepada setiap orang: "tanya saja pada cucu saya itu!". Karena jawaban yang seperti itu jadinya orang bingung dan tak mau lagi datang melamar.
Ternyata antara Beru Ginting Sope Mbelin dan nenek Datuk Gande terdapar rasa saling menghargai. Inilah sebabnya masing-masing memberi jawaban pada orang yang datang "tanya saja pada dia!" Akhirnya terdapat kata sepakat, bahwa Beru Ginting mau dikawinkan asal dengan pemuda/pria yang sependeritaan dengan dia. Neneknya pun setuju dengan hal itu.
Akhirnya, nenek Datuk Rubia Gande pun dapat memenuhi permintaan cucunya, dengan mempertemukan Beru Ginting Sope Mbelin dengan Karo Mergana penghulu Kacaribu, berkat bantuan burung Danggur Dawa-Dawa. Dan kedua insan ini pun dikawinkanlah oleh nenek Datuk Rubia Gande menjadi suami-istri.
Setelah beberapa hari, bermohonlah Karo Mergana kepada nenek Datuk Rubia Gande agar mereka diizinkan pulang ke tanah kelahiran Beru Ginting Sope Mbelin, karena begitulah keinginan cucunya Beru Ginting itu. Nenek Datuk Rubia Gande menyetujui usul itu serta merestui keberangkatan mereka.
Berangkatlah Beru Ginting Sope Mbelin dengan suaminya Karo Mergana memulai perjalanan. Mereka berjalan beberapa lama mengikuti rute perjalanan Beru Ginting Sope Mbelin dulu waktu meninggalkan tanah urung Galuh Simale. Mereka singgah di kampung Kejurun Batu Mbulan, di pelabuhan di tepi pantai tempat berlabuh kapal nakhoda dulu, melalui simpang Perbesi dan Kuala bahkan berhenti sejenak di situ.
Sampailah mereka di antara Perbesi dan Kuala. Anehnya, di sana mereka pun berjumpa pula dengan Sibayak Kuala dan Sibayak Perbesi. Kedua Sibayak ini sangat bergembira karena dulu mereka pernah memberi kain masing-masing sehelai kepada Beru Ginting Sope Mbelin yang sangat menderita berhati sedih pada waktu itu, dan kini mereka dapat pula bertemu dengan Beru Ginting Sope Mbelin bersama suaminya Karo Mergana.
Jadinya, Beru Ginting Sope Mbelin bersama suaminya Karo Mergana, bermalam pula beberapa lama di Kuala dan Perbesi atas undangan kedua sibayak tersebut. Dan disediakan pula pengiring yang mengantarkan Beru Ginting Sope Mbelin bersama Karo Mergana ke tanah Urung Galuh Simale. Semuanya telah diatur dengan baik: perangkat gendang yang lengkap, makanan yang cukup bahkan banyak sekali. Pendeknya, Beru Ginting Sope Mbelin bersama suaminya diantar dengan upacara yang meriah atas anjuran dan prakarsa Sibayak Kuala dan Sibayak Perbesi yang bijaksana dan baik hati.
Ternyata pakcik Beru Ginting Sope Mbelin dulu - yang juga seorang dukun - mempunyai firasat yang kurang baik terhdapa dirinya. Oleh karena itu pada saat tibanya Beru Ginting Sope Mbelin di kampungnya, pakciknya itu sekeluarga menyembunyikan diri di atas para-para rumah. Akan tetapi akhrinya diketahui juga oleh Beru Ginting Sope Mbelin.
Pakcik dan makcik Beru Ginting Sope Mbelin dibawa turun ke halaman untuk dijamu makan dan diberi pakaian baru oleh Beru Ginting Sope Mbelin. Pakcik dan makciknya itu sangat malu dan tidak mengira bahwa Beru Ginting Sope Mbelin akan pulang kembali ke kampung apalagi bersama suaminya pula yaitu Karo Mergana.
Berbagai bunyi-bunyian pun dimainkan, terutama sekali "gendang tradisional" Karo serta diiringi dengan tarian, antara lain:
a. gendang si ngarak-ngaraki;
b. gendang perang si perangen;
c. gendan perang musuh;
d. gendang mulih-mulih;
e. gendang ujung perang;
f. gendang rakut;
g. gendang jumpa malem;
h. gendang morah-morah;
i. gendang tungo-tungko.
Dan sebagai hukuman atas kekejaman dan kebusukan hati pakcik dan makciknya itu maka tubuh mereka ditanam sampai bahu masing-masing di beranda barat dan beranda timur, hanya kepalanya saja yang nampak. Kepala mereka itulah yang merupakan anak tangga yang harus diinjak kalau orang mau masuk dan keluar rumah adat. Itulah hukuman bagi orang yang tidak berperikemanusiaan yang berhati jahat terhadap saudara dan kakak serta anaknya sendiri.

[i]Sumber : Sumber :batak.blogspot.com[/i]

Sejarah Berdirinya GBKP
04.20.04 (1:23 am) [edit]
[b]Latar Belakang Berdirinya GBKP[/b]

Permulaan usaha perkabaran Injil ke daerah Karo bukan munculnya karena tugas rohani. Usaha itu dimulai oleh karena permohonan J.T. Craemers , seorang pemimipin perkebunan di Sumatera Timur. Beliau berpendapat bahwa jalan jalan yang paling baik supaya penduduk asli daerah itu jangan menentang dan mengganggu usaha -usaha perkebunan ialah dengan mengabarkan injil dan mengkristenkan mereka. Dengan meyakinkan Maskapai Perkebunan terhadap pendapatnya , Craemers meminta kepada Nederlandsch Zending Genootschap (NZG) untuk membuka penginjilan di daerah Sumatera Timur, dengan biaya yang dibebankan kepada maskapai-maskapai. Permintaan itu diterima oleh NJG dan dilaksanakan dari tahun 1890 sampai tahun 1930.

Tanggal 18 April 1890, tibalah, Pekabar Injil utusan NZG yakni Pdt.H.C.Kruyt dari Tomohon (Minahasa) dan tempat pos yang pertama di Buluh Awar. Melihat medan pelayanan di kaki pegunungan sekitar Buluh Awar, sejak awal Pdt.H.C.Kruyt mengusulkan kepada Badan Zending agar dibuka pos missi ke daerah Karo Tinggi, tapi pemerintah kolonial belim memberikan ijin karena alasan yang "dibuat-buat" soal keamanan. Kruyt merasa kecewa terhadap alasan seperti ni. Tahun berikutnya dia menjemput 4 (empat) orang Guru Injil yaitu : B.Wenas, J.Pinontoan,R.Tampenawas dan H.Pesik, sebagai pembantunya.

Dua tahun kemudian (1892) Pdt.H.C.Kruyt pulang ke negerinya tanpa membaptiskan seorangpun dari suku Karo , kemudian digantikan Pdt.J.K.Wijngaarden yang sebelumnya telah bekerja di Pulau Sawu dekat Pulau Timor. Pendeta inilah yang melakukan pembabptisan pertama suku Karo tanggal 20 agustus 1893 sebanyak 6 orang : Sampe, Ngurupi, Pengarapen, Nuah, Tala dan Tabar. Pendeta Wijngarden meninggal tanggal 21 September 1894 karena serangan disentri.

Wijgaarden digantikan oleh Pdt.Joustra; ia yang menterjemahkan 104 ceritera-ceritera Alkitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Karo (104 turi-turian) dan dia juga tinggal di Buluh Awar.

[b]Masa Penanaman dan Penggarapan : 1906 - 1940 [/b]

Dengan kedatangan Pdt.Guilloume (utusan RMG dari Jerman) dari saribudolok yang sebelumnya bekerja
ke tapanuli (bd,HKBP : waktu itu Saribudolok masuk daerah pelayanan pra HKBP ) dan seorang guru injil Martin Siregar maka dibukalah pos PI yang kedua di Bukum, tahun 1899.
Sampai tahun 1900 , orang Karo yang sudah dibabtiskan baru sekitar 25 Orang. Pertumbuhan dalam kurun waktu 10 Tahun pertama sangat sulit bertumbuh. Kita dapat merasakan kigigihan suku Karo mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya sehingga sehingga ia merasa aman dalam sikap hidup lama ditengah-tengah tahap kebudayaan yang bersifat magis, mistis dan animistis. Pada pihak lain kita juga merasakan kegigihan semangat penginjilan yang pantang mundur dalam memperkenalkan Injil Kristus yang sering salah dimengerti orang-orang Karo.

[b]Masa Penanaman dan Penggarapan 1906-1940[/b]

Kedatangan Pdt.J.H.neuman tahun 1900 membawa pengharapan baru dalam sejarah PI di Karo. Ia ditempatkan di pos baru (III) di Sibolangit. Ia menerjemahkan Alkitab kedalam Bahasa Karo. ia juga aktif dalam membuka pelayanan kesehatan, pertanian,perdagangan, dan pendidikan.

Tahun 1903 datang pula Pdt.E.J.Van den Berg yang kemudian membuka pos baru (IV) menetap di KabanJahe. Keduanya merupakan teman sekerja yang baik, kemudian membuka Rumah Sakit Zending di Sibolangit dan di Kabanjahe. Kemudian dengan kerjasama dengan pihak pemerintah. Pdt.E.J.Van den berg membuka Rumah Sakit Kusta di Lau Simomo. J.H.Newmann aktif membuka pekan-pekan (sejenis pasar di desa-desa di daerah Deli Hulu.

[b]GBKP Berdiri Sendiri Dalam Masa Penderitaan dan Kekacauan [/b]
Tahun 1906 datang Pdt.G.Smith dan membuka Kweekschool di berastagi, kemudian dipindahkan, kemudian dipindahkan ke Raya. Tapi tahun 1920 sekolah tersebut ditutup. Guru-guru sekolah yang telah terdidik ditempatkan di desa-desa menjadi guru sebagai landasan untuk mengabarkan Injil.

Atas anjuran Prof.DR.H.Kraemer yang telah meninjau ke tempat-tempat/zending Karo tahun 1939 dan ia menekankan agar dalam waktu sesingkat-singkatnya Jemaat Karo dipersiapkan berdiri sendiri dengan pengiriman tenaga pribumi ke sekolah pendeta dan mengangkat majelis Jemaat yang sudah mampu untuk itu. Tahun 1940 dua guru Injil (P.Sitepu dan Th.Sibero) dikirim ke sekolah Pendeta di seminari HKBP , Sipoholon.

Pada periode ini juga berkembang pergerakan muda-mudi ditengah-tengah Gereja dengan nama Christelijke Meisjes Club Maju (CMCM) untuk kaum perempuan dan Bond Kristen Dilaki Karo (BKDK) untuk kaum pria dikalangan pemuda Kristen Karo. Kedua pergerakan ini dapat dikatakan sebagai embryo lahirnya perkumpulan pemuda Gereja seluruh GBKP yang disebut PERMATA yang pengesahannya dan peresmiannya dilaksanakan pada sidang Sinode GBKP tanggal 12 Sept 1948 sebagai hari jadi PERMATA GBKP (Rapat Permata yang pertama tanggal 25 Mei 1947; kedua tanggal 18 juli 1948)

Guru Injil Yang disekolahkan ke Seminari Sipoholon (Tarutung) telah menyelesaikan studinya pada pertengahan sidang Sinode Pertama yang menetapkan Nama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)sering juga disebut dengan Guntar Begu Kiam Pendeta di Sibolangit tanggal 23 juli 1941 dan juga ditahbiskan dua orang Pendeta pertama dari putra Karo yaitu Pdt.Palem Sitepu dan Pdt.Thomas Sibero . Pada sinode pertama ini juga sudah ditetapkan Tata gereja GBKP yang pertama dan ketua Sinode ialah Pdt.J.Van Muylwijk; sebagai sekretaris : Guru Lucius Tambun (periode 1941-1943). Pdt. P.Sitepu ditempatkan di Tiga Nderket dan sebagai wakil ketua Klasis untuk daerah Karo Gugung (Dataran Tinggi) serta Pdt.Th.Sibero di Peria-ria, sebagai Wakil Ketua Klassis daerah Karo Jahe.






Doa Jenderal Mac Arthur Buat Anaknya
04.18.04 (5:32 am) [edit]

[b]Tuhanku[/b]…

Aku mohon agar putraku jangan dipimpin di atas jalan yang mudah dan lunak
Tetapi di bawah tekanan dan desakan, kesulitan dan tantangan

Tuhanku…

Bentuklah putraku supaya teguh dan berdiri di atas badai

Bentuklah putraku menjadi manusia yang cukup kuat
Untuk mengetahui manakala dia lemah
Dan berani untuk menghadapi dirinya manakala dia takut

Manusia yang bangga dan teguh dalam kekalahannya
Jujur dan rendah hati serta berbudi halus dalam kemenangan

Bentuklah putraku agar hasratnya tidak pernah mati

Putraku yang selalu mengetahui Engkau dan insyaf bahwa mengenal dirinya sendiri adalah landasan pengetahuan

Tuhanku…

Bentuklah putraku menjadi manusia yang hatinya jernih dan cita-citanya tinggi

Putra yang sanggup memimpin dirinya sendiri sebelum berniat memimpin orang lain

Putra yang menjangkau hari depan namun tidak pernah melupakan masa lampau
Berilah kerendahan hati agar dia tetap sederhana

Dan menjunjung keagungan hakiki, pikiran cerah dan terbuka
Bagi sumber kearifan dan kelembutan, juga pada kekuatan
Dengan demikian aku ayahnya akan memberanikan diri dan berbisik:

“[b]Hidupku tidak sia-sia[/b]”

[i]General Douglas Mac Arthur
A Soldier Prayer for His Son[/i]


Renungan Bagi Orang Tua
04.18.04 (5:20 am) [edit]

Dan seorang wanita yang mendekap anaknya berkata:
“Bicaralah pada kami perihal anak-anak!”

Maka Orang Bijak itupun berkata,

Putramu bukanlah putramu

Mereka adalah puta-putri kehidupan yang mendambakan hidup mereka sendiri

Mereka datang melalui kamu
tapi tidak dari kamu

Dan sungguhpun bersamamu, mereka bukanlah milikmu
Engkau dapat memberi kasih sayangmu, tapi tidak pendirianmu

Sebab mereka memiliki pendirian sendiri

Engkau dapat memberikan tempat pijak bagi raganya
tapi tidak bagi jiwanya

Karna jiwa mereka ada di masa datang
Yang tidak bisa engkau capai
Sekalipun dalam mimpi

Engkau boleh berusaha mengikuti alam mereka
Tapi…jangan berharap mereka dapat mengikuti alammu

Sebab hidup tidaklah surut ke belakang
Tidak pula tertambat di masa lalu

Engkau adalah busur darimana putra-putrimu melesat ke masa depan
Bagai anak panah kehidupan…

Kahlil Gibran
1883-1931

SORA MIDO
04.16.04 (9:57 am) [edit]
Terbegi sora bulung-bulung erdeso
I babo makam pahlawan si lino
Bagina sora serko medodo
Cawir-cere sorana mido-ido

Terawih dipul meseng kutanta ndube
Iluh si lumang ras balu-balu erdire-dire
Sora ndehereng merdeka ndube
Kinata ngayak merdeka ndube

Makana tangarlah si nggelem layar-layar
Ula kal merangap ula dage jagar-jagar
Kesah ras dareh ndube tukurna merdeka enda
Ula kal lasam kahul bangsanta

Enggom megara lawit ban dareh simbisanta
Enggom megersing paya ban iluh tangista
Enggom megelap langit ban cimber meseng kuta
Ngayak-ngayak merdeka kal kita

Tegu me dage temanta si enggo cempang
Didong kal dage anak-anak tading melumang
Keleng ate ras dame si sada karang
E me pertangisen kalak si erjuang

Terbegi sora bulung-bulung erdeso
I babo makam pahlawan si lino
Bagina sora serko medodo
Cawir sorana mido-ido

---------------
[b][i]Djaga Depari[/i][/b]

Medan Tempo Doeloe...
04.16.04 (9:51 am) [edit]
[b]Medan Putri[/b], sebuah kampung kecil di dekat pertemuan Sungai Babura dan Sungai Deli. Menurut Tengku Lukman Sinar dalam bukunya “Riwayat Hamparan Perak”, kampung ini dibangun pada tahun 1590, oleh Raja Guru Patimpus, nenek moyang Datuk Hamparan Perak (Duabelas Kuta) dan Datu Suka Piring yaitu, dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli. Sejarah perkembangan kampung Medan Putri menjadi kota Medan, memang tidak terlepas dari keberadaan Kesultanan Deli. Dalam bukunya “Mission to The Eastcoast of Sumatera”, Jhon Anderson, seorang pegawai pemerintah Inggris yang berkedudukan di Penang dan pernah berkunjung ke Medan tahun 1823, menyatakan bahwa Medan masih merupakan sebuah kampung kecil yang berpenduduk sekitar 200 orang.
Tanah Deli, mulai terkenal setelah orang-orang Belanda, yang dipelopori Nienhuys, membuka perkebunan tembakau di sekitar Medan. Daun tembakau Deli, terkenal ke seluruh dunia dengan daun pembungkus cerutu yang paling baik. Hal ini telah menarik investor asing untuk membuka perkebunan tembakau, serta mendorong banyak orang pindah ke Deli untuk mencari nafkah. Nienhuys sendiri, kemudian memindahkan kantornya dari Labuhan ke kampung Medan Putri. Sejak itu pula, kampung Medan Putri mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan tersebut, mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk memusatkan kegiatannya di kota Medan. Pada tahun 1870, Belanda membentuk kKeresidenan Sumatera Timur dan menetapkan Medan sebagai ibukotanya pada tahun 1884.
Pada tahun 1918, pemerintah kolonial Belanda, menetapkan Medan sebagai kotapraja, setelah membeli tanah seluas 15,83 km2 dari Sultan Deli untuk kepentingan kota.
Ketika itu, penduduk Medan telah berjumlah 43.826 jiwa yang terdiri dari 409 bangsa Eropah, 25.000 orang bangsa Indonesia, 8.269 orang bangsa Cina dan 130 orang bangsa Asia lainnya. Artinya, sejak dahulu kala, Medan telah dihuni oleh beragam bangsa.
Untuk mendukung fungsi kota Medan, tahun 1908 Belanda membangun gedung Gemente, yang kemudian dikenal sebagai Balai Kota (sekarang sudah dijadikan perpustakaan Pemda Medan). Pada tahun 1911, dibangun pula gedung Kantor Pos, yang sampai sekarang tetap digunakan dengan fungsi yang sama.
Tidak jauh dari Kantor Pos dan Balai Kota, terdapat daerah pertokoan Kesawan yang mulai berdiri pada tahun 1876. Selama beberapa dasawarsa, daerah pertokoan ini, menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Eropah dan mengalami kejayaan sampai tahun 60-an.
Dengan sejarah yang sedemikian panjang, maka ditetapkan tanggal 1 Juli 1590, sebagai hari jadi Kotamadya Medan.

[i](disadur berbagai sumber)[/i]

Kota Medan dibangun pada tahun 1590 oleh Guru Patimpus, cucu Raja Singa Mahraja yang memerintah Negeri Bakerah di Dataran Tinggi Karo. Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena terletak pertemuan sungai Deli dan sungai Babura. Kedua sungai tersebuat pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan demikian Kampung " Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.
Pesatnya perkembangan Kampung "Medan Putri", juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya, yang merupakan tembakau terbaik untuk pembungkus cerutu. Pada tahun 1863, Sultan Deli memberikan tanah seluas 4.000 bahu kepada Nienhuys, seorang saudagar tembakau, di Tanjung Sepasai, dekat Lahuhan. Contoh tembakau deli, hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda, untuk diuji kualitasnya. Ternyata daun tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu.
Kemudian di tahun 1866, Nienhuys melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung, Sunggal dan Klumpang. Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang, Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke Kampung "Medan Putri". Dengan demikian "Kampung Medan Putri" menjadi semakin ramai dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai "Kota Medan".
Perkembangan Kota Medan selanjutnya ditandai dengan perpindahan ibu kota residen Sumatera Timur, dari bengkalis ke Medan, tahun 1887, sebelum akhirnya statusnya diubah menjadi gubernemen yang dipimpin oleh seorang Gubernur pada tahun 1915.
Secara historis perkembangan Kota Medan, sejak awal telah memposisikan menjadi pusat perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu. sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli juga telah menjadikannya kota medan berkembang menjadi pusat pemerintah. sampai saat ini disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus sebagai ibukota propinsi sumatera utara.

[i]Sumber Informasi: Buku Kota Medan Pintu Gerbang (Bappeda)[/i]


SEJARAH KOTA MEDAN
04.16.04 (9:48 am) [edit]
[b]1. Medan Tanah Deli[/b]
Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.
Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus *nama asli seh kurang diketahui ttapi dalam adat karo "pa"adalah panggilan untuk seorang ayah dan disambung dengan nama anak tertuanya** lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.
Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut.
Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.
Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni : Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.
Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.

[b]2. Kampung Medan dan Tembakau Deli[/b]
Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.
Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan dinamai si Kolok. Mata pencarian orang di Kampung Medan yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani menanam lada. Tidak lama kemudian
lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki dinamai si Kecik.
Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqur’an kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh.
Keterangan yang menguatkan bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H. Muhammad Said yang mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh N.Ten Cate. Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini merupakan Benteng dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura. Rumah Administrateur terletak diseberang sungai dari kampung Medan. Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini.
Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan, Sultan Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli.
Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang, Percut. Selaku Wali dan Wakil Sultan Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh, Gocah Pahlawan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Medan Deli sekarang. Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus, Sampali, Kota Bangun, Pulau Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas Percut dan Sigara-gara.
Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli dan tahun 1632 Gocah Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal. Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan.
Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima Perunggit, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669, dengan ibukotanya di Labuhan, kira-kira 20 km dari Medan.
Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut. Anderson menyebutkan dalam bukunya “Mission to the East Coast of Sumatera“ (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk bujur sangkar. Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa.
Pesatnya perkembangan Kampung "Medan Putri", juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya, yang merupakan tembakau terbaik untuk pembungkus cerutu. Pada tahun 1863, Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz & Co, tanah seluas 4.000 bahu (1 bahu = 0,74 ha) secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi, dekat Labuhan. Contoh tembakau deli. Maret 1864, contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda, untuk diuji kualitasnya. Ternyata daun tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu.
Kemudian di tahun 1866, Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli Maatscapij di Labuhan. Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung, Sunggal (1869), Sungai Beras dan Klumpang (1875), sehingga jumlahnya mencapai 22 perusahaan perkebunan pada tahun 1874. Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang, Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke Kampung "Medan Putri". Dengan demikian "Kampung Medan Putri" menjadi semakin ramai dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai "Kota Medan".

[b]3. Legenda Kota Medan[/b]
Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena kecantikannya diberi nama Putri Hijau. Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa.
Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya. Lamaran Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau. Sultan aceh sangat marah karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya. Maka pecahlah perang antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan Deli.
Menurut legenda yang tersebut diatas, dengan menggunakan kekuatan gaib seorang dari saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembaki tentara Aceh hingga akhir hayatnya.
KesultananDeli lama mengalami kekalahan dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu meledak sebagian, bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe.
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh. Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan. Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul gelombang-gelombang yang sangat tinggi.
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga dalam masyarakat Melayu di Malaysia.
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau, sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun Medan.